Takengen | Lintas Gayo- Kapolres Aceh Tengah AKBP. Eko Wahyudi yang baru menjejakkan kakinya di negeri dingin Takengen, sudah memberikan sinyalemen dan sikapnya dalam menjalankan tugas. “Jangan intervensi saya,” sebutnya.
Dalam cara lepas sambut antara kapolres yang baru AKBP. Eko Wahyudi dengan kapolres lama, AKBP. Dodi Rahmawan, di gedung Ummi Pendopo Aceh Tengah, Minggu (12/6/2016) menjelang berbuka puasa, dihadapan Forkompimda dan sejumlah pejabat, serta tokoh masyarakat yang hadir, Eko Wahyudi menyatakan sikapnya.
“Penyambutan buat saya luar biasa. Dilakukan secara adat dan pada saat ini dilakukan lepas sambut. Semua itu saya ucapkan terima kasih. Namun saya tidak mau diintervensi dalam bertugas. Jangan intervensi saya dalam melaksanakan tugas,” sebut Eko.
Pada kesempatan itu, Eko memperkenalkan dirinya yang lahir di Medan, namun dibesarkan di Sumatra Barat. Dia juga sudah bertugas di empat pulau di Indonesia, terahir dia dipercayakan sebagai Kapolres Aceh Tenggara.
“Saya sudah punya dua anak, dan yang ini anak yang ketiga masih berumur lima bulan, semoga nanti lahirnya di Takengen. Saya punya satu istri dan tidak berencana menambah lagi,” sebutnya, sambul memeluk istrinya yang diikuti tawa hadirin.
Kapolres Eko mengawali tugasnya di Takengen Aceh Tengah, sudah mendapatkan sebuah PR tentang kasus pembunuhan di KM 92, Jalan Takengen- Biren, Kampung Redines, Kecamatan Kebayakan. Kejadian Minggu (5/6/2016) sudah sepekan berlalu, namun pelakunya belum berhasil ditangkap.
Sementara Dodi Rahmawan ketika mengawali tugasnya di Aceh Tengah disuguhi dengan adanya penembakan, intimidasi dan kekerasan di PT Waskita Karya, Serule, Kecamatan Bintang. (LG 001)