Redelong| Lintasgayo.com- Dimas Ariseto Bin Sudeli, seorang bocah lelaki berusia 16 tahun, penduduk Bener Kelipah, Kabupaten Bener Meriah, menghembuskan nafas terahir setelah kepalanya dipukul dengan senapan angin.
Peristiwa itu bermula, sebut Kapolres Bener Meriah AKBP Fahmi Irwan Ramli, yang dikonfirmasi Waspada, Kamis (28/3/2019), melalui selular, ketika pelaku mendapatkan informasi bahwa ada orang di kebunnya sedang mengambil kopi. Mendengar itu, pelaku mendatangi korban dan menganiayanya.
Menurut Kapolres, kejadian penganiayaan hingga hilangnya nyawa korban, berlangsung di Kampung Seni Antara, Kecamatan Permata Bener Meriah, Rabu dinihari (27/3/2019). Pelaku SHR, 35, penduduk Seni Antara Bener Meriah, mendapatkan informasi dari saksi Isra tentang dugaan ada orang yang mengambil kopi di kebun pelaku.
Saksi mengaku melihat cahaya lampu sepeda motor, disertai suara pembongkaran pintu secara paksa. Mendapat info itu, pelaku bersama dengan saksi menuju kebunnya. Di perjalanan, SHR berpapasan dengan sepeda motor yang dikendarai saksi Iwan Aradi yang membonceng korban Dimas Arseto.
Pelaku langsung memukul mereka dengan senapan angin. Namun saksi Iwan mengelak hingga pukulan itu mengenai Dimas dan mereka bersama sepeda motor terjatuh. Walau telah terjatuh pelaku kembali mendatangi mereka dan memukulnya korban, sedangkan saksi Iwan berhasil melarikan diri dan selamat.
Sementara saksi Isra yang memberi tahu kepada pelaku, secepatnya melaporkan kejadian itu ke pos polisi terdekat. Ketika didatangi pihak kepolisian dan masyarakat, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.
Pihak penyidik secepatnya mengamankan pelaku penganiayaan yang menghilangkan nyawa ini, sekaligus saksi untuk diminta keteranganya.
Setelah divisum, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. Pelaku dikenakan dengan pasal l 338 Jo. Pasal. 351 Ayat (3) KUHPidana, telah menghilangkan nyawa orang lain, sebut Kapolres. (b32/Waspada Aceh.com)