Redelong| lintasgayo.com – Bupati Bener Meriah, Tgk.H.Sarkawi, Secara resmi membuka Festival Guel dalam rangkaian kegiatan Gami-fest 2019, Jumat Malam (22/11/2019) di lapangan Umah Pitu Ruang, Bale Atu, Kecamatan Bukit, Bener Meriah.
Sambutan Kadisparpora Aceh yang disampaikan oleh Kabid Bahasa dan Seni Disarpora Aceh, Suburhan.SH menyampaikan Berdasarkan Undang-undang nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh khususnya pasal 221 menegaskan bahwa pemerintah Aceh memiliki kewenangan dalam melindungi dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh yang berlandaskan nilai-nilai Islami.
“Pengembangan dan pelestarian seni budaya, penting kita lakukan dalam rangka mempertahankan identitas daerah sekaligus mencegah hilangnya kearifan lokal akibat serangan globalisasi, sebagaimana kita ketahui bersama globalisasi membuat budaya berkembang begitu cepat di semua lini kehidupan kita, sehingga budaya daerah menjadi terlupakan”. Sebut Subur.
Menurutnya, Kewajiban kita semua untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan sehingga serangan globalisasi yang memaksa dunia untuk menjadi satu warna dapat kita antisipasi dengan baik maka budaya lokal tidak akan hilang karena dianggap kuno dan ketinggalan zaman, padahal dari segi artistik dan secara budaya kita sangatlah menarik.
“Aceh termasuk salah satu wilayah yang memiliki seni budaya yang sangat kaya salah satunya yang begitu kaya dengan seni gerak dan gaya tarian ini sangat berbeda dengan tarian tradisional lainnya, yang mana didalamnya memiliki gerakan yang unik dan penuh makna sehingga tak jarang membuat penonton akan terbawa suasana saat menyaksikannya”, sambungnya.
Dengan menyesuaikan Festival Tari guel ini, lanjut Subur cinta kita terhadap budaya lokal lebih meningkat sehingga sekuat apapun globalisasi seni budaya Aceh tidak akan pernah punah dengan melestarikan budaya kita tidak hanya mempertahankan identitas bangsa tapi juga menghargai sejarah dan kearifan lokal sehingga kita senantiasa terjaga.
Bupati Bener Meriah, Tgk. H Sarkawi merasa sangat senang terpilihnya Bener Meriah sebagai tuan rumah acara festival guel dan pesta panen kopi dalam rangkaian acara Gamifest tahun 2019. Dan adanya festival guel dan festa panen kopi merupakan daya tarik pariwisata yang sangat strategis untuk menarik para turis datang ke Kabupaten Bener Meriah.
“Kegiatan ini sangat mendukung pengembangan ekonomi masyarakat berbasis agrowisata di Bener Meriah, meningkatkan ekonomi kreatif dan mensejahterakan masyarakat setempat serta meningkatkan pendapatan masyarakat”, sebut Sarkawi.
Dalam kegiatan, banyak kegiatan menarik yang dapat diikuti seperti lomba panen kopi, lomba photo festa panen kopi, lomba kreasi coffee bean, lomba mudepe kopi, atraksi pengolahan kopi tradisional, kenduri panen kopi, lomba produk berbasis kopi, exsibisi dan lomba mobil kopi, minum kopi masal, canvas coffee, launching damaran baru eco-village, dan juga booth bazar, food court, doorprize dan lupa tentunya festival guel Bener Meriah.
Seperti yang kita ketahui bahwa tari guel adalah salah satu khasanah budaya gayo, selain berfungsi sebagai hiburan, tari guel merupakan tarian tradisi yang erat kaitannya dengan upacara adat. Adanya festival guel ini tentunya menarik untuk diikuti dan kegiatan fiesta panen kopi 2019 ini dimulai pada tanggal 22 sampai dengan 24 november 2019.
Target peserta kegiatan adalah 1.000 orang baik dari kabupaten Bener Meriah maupun dari luar Kabupaten serta dari luar Provinsi Aceh, kegiatan ini juga berkerjasama dengan komunitas yang bergerak di bidang kopi, kelompok sadar wisata dan komunitas.
Perkebunan kopi gayo merupakan salah satu objek Agrowisata terfavorit di Bener Meriah, keramah tamahan petani kopi gayo dan panorama kopi perkebunan menjadikan Daerah Bener Meriah layaknya menjadi surga kopi dunia. Kami berharap acara festival guel dan fiesta panen kopi ini dapat berjalan dengan sukses tanpa kendala yang berarti.
Acara juga dihadiri oleh Wakil Bupati Aceh Tengah, H. Firdaus SKM, Anggota DPRA Bardan Sahidi, Unsur Forkopimda dan Forkopimda plus, ketua TP-PKK, Ny. Nikmah Sarkawi, Tokoh Adat, Ulama dan Camat, Kepala Desa serta masyarakat Bener Meriah. (Putra Mandala)