Banda Aceh – Jumlah pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Aceh, sampai hari ini, Rabu (8/4) pukul 15.00 Wib, tidak bertambah, tetap 5 orang.
Hal tersebut ditegaskan khusus oleh Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani sebagai koreksi terhadap data Gugus Tugas Covid-19 Nasional, yang sempat menampilkan data penambahan 1 pasien positif sehingga menjadi 6 orang di Aceh.
“Jumlah kasus Positif Covid-19 Aceh tetap hingga saat ini jumlahnya 5 kasus, bukan 6 kasus,” tegas Jubir yang akrab disapa SAG itu.
Ia mengatakan, pihaknya telah meminta data yang sempat dipublikasikan secara nasional itu dikoreksi.
Hasil pemeriksaan swab dan hasilnya Positif yang baru diterima Gugus Tugas Covid-19 Aceh, bukan swab pasien baru melainkan swab pasien lama yang diperiksa ketiga kalinya, yakni pasien positif Covid-19 yang berinisial AJ yang sudah lama di rawat di RSUZA Banda Aceh.
Kemudian SAG menambahkan, dari 5 kasus positif Covid-Aceh, 3 orang sudah sehat dan istirahat di rumahnya, 1 orang dalam perawatan RSUZA Banda Aceh, dan 1 kasus lainnya meninggal dunia.
“Kasus meninggal 2 orang tapi yang positif Covid-19 satu orang di Aceh,” tegas SAG.
Sementara itu, SAG kembali memperbaharui informasi harian terkait Covid-19, yang merupakan akumulasi kasus yang dicatat dan dilaporkan Gugus Tugas Covid-19 dari 23 kabupaten/kota se Aceh, Rabu (8/4/2020).
Ia menjelaskan, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh per hari ini jumlahnya 1.304 orang (kasus). Ada penambahan sebanyak 22 kasus dibandingkan kemarin, 1.282 kasus. Jumlah ODP yang telah selesai proses pemantauannya sebanyak 638 kasus, masih dalam proses pemantauan sebanyak 666 kasus.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), menurut SAG, per hari ini sebanyak 58 kasus, bertambah 1 kasus dibandingkan kemarin, 57 kasus. Dari jumlah itu, 50 orang sudah sehat dan pulang, 6 pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk 1 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, di RSUZA Banda Aceh.
“Pasien yang sudah pulang, baik yang PDP maupun yang Positif Covid-19 dan sudah bebas dari virus corona, tetap harus istirahat di rumah hingga sembuh sempurna,” ujar SAG.
Lebih lanjut SAG menyampaikan anjuran kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan upaya-upaya pencegahan yang telah dihimbau Pemerintah Aceh dan Forkopimda Aceh, seperti menjaga jarak fisik dengan setiap orang (physical distancing), dan tidak berkumpul di tempat-tempat umum (social distancing).
Ia mengatakan, jumlah ODP terus bertambah di Aceh, namun jangan memberikan stigma/cap buruk kepada mereka. Setiap orang berpotensi menjadi ODP dan bahkan PDP.
Masyarakat wajib mendorong ODP untuk berobat ke Puskesmas terdekat, mendukung isolasi mandiri yang harus dijalankan selama 14 hari, dan tetap menjaga jarak, namun tidak menjauhinya, kata SAG.
Apabila mengucilkan ODP, lanjutnya, ada kemungkinan mereka menutup diri, bersembunyi di kamar, dan enggan berobat karena malu. Akibatnya, ia berpotensi terjadi sumber penularan berantai mulai dari keluarganya, tetangganya, dan masyarakat sekitarnya.
“Jangan kita pandang negatif orang sakit, tapi membantunya berobat dan terus berdoa meminta perlindungan dari Allah SWT” tutup SAG[*]