Redelong| lintasgayo.com – AL (inisial) di temukan oleh anak kandungnya sendiri meninggal dalam posisi tergantung dengan seutas tali di gudang rumahnya, di dusun penghulu Gele kampung Suku Wih Ilang kecamatan Bandar kabupaten Bener Meriah, Kamis (06/08/20).
Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Siswoyo.S.Ik, melalui Kapolsek Bandar AKP Suprihadi menduga kejadian bunuh diri ini dilatar belakangi karena ada perselisihan antara korban dan isterinya yang terjadi 3 hari yang lalu.
Hal ini, kata Kapolsek Suprihadi, berdasarkan keterangan yang ia terima dari anak kandung korban NM (15). NM menjelelaskan pada hari Selasa 04 Agustus 2020 terjadi cekcok antara korban dengan istrinya (HP) dan menyuruh istrinya untuk pergi dari rumah.
Namun saat itu, terang Kapolsek, istri korban menolak dan korban tetap memaksa, kemudian istrinya pergi kerumah abang iparnya yang berjarak 600 meter dari rumahnya. Isteri korban kemudian pergi menuju rumah orang tuanya membawa serta anaknya di kampung Delung Tue Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah.
Selanjutnya kata AKP Suprihadi, keterangan yang ia peroleh dari ibu kandung korban, HH (53), yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban juga mengaku ada mendengar adanya cekcok antara suami dan istri yang merupakan anak kandungnya dan menantunya itu.
“Saat itu istri korban datang kerumah saya yang bersebelahan rumah, dan mengatakan bahwa saya sudah disuruh pergi dari rumah,” kata Suprihadi mengutip keterangan orang tua korban.
Kemudian HH (orang tua korban) mendatangi anaknya menanyakan persoalan yang menyebabkan anaknya mengusir isterinya. Namun saat itu korban hanya diam dan tidak menjawab sepatah kata pun.
Pada saat kejadian itu juga, terang Kapolsek, Kepala Desa setempat telah mengadakan mediasi untuk menyelesaikan perselisihan antara kedua belah pihak agar tidak berujung kepada perceraian. Tapi saat itu korban juga tidak berbicara sepatah kata pun.
Mediasi selesai pukul 12.36 wib malam dengan hasil tidak tertulis namun ada kesepakatan bahwa istri sementara waktu tinggal dengan orang tuanya di kampung Delung Tue Kecamatan Bukit dan suami mengijinkannya.
Korban ditemukan tak bernyawa di Gudang Rumahnya
Nahas, kata Kapolsek, pada Kamis, 06/08/20 sekira pukul 07.30 WIB HI (25) Adik Korban, saat mendatangi dan mengetuk rumah korban di dampingi anaknya namun tidak dibuka.
Berhubung tidak dibuka maka mereka berdua mengetok pintu gudang namun tetap juga tidak dibuka. Mereka berdua membuka pintu gudang dengan cara mencungkil dengan menggunakan pisau dan berhasil terbuka, kemudian masuk sesampainya di pintu bagian tengah pintu juga dalam keadaan terkunci dari dalam.
Mereka berdua tidak kehabisan akal dan mencungkil kunci dan berhasil terbuka, kemudian langsung berjalan menuju kamar belakang dan melihat orang tuanya telah dalam keadaan tergantung lehernya dengan tali dan melihat banyak darah dibagian dikaki.
Spontanitas dan berteriak merasa terkejut melihat orang tuanya sudah dalam posisi tergantung juga melihat banyaknya darah di bagian kaki korban. Mereka berdua menjerit histeris, sehingga tetangga dan masyarakat berdatangan kerumah korban.
Kejadian tersebut dan olah TKP dari pihak kepolisian juga barang bukti yang didapat di TKP, tali dari tiang ke leher korban berjarak 82 CM, posisi korban lutut sebelah kanan terganjal ke tumpukan kain diatas tempat tidur dan darah menggenangi tempat tidur dan ibu jari kaki sebelah kanan dalam keadaan terluka diperkirakan akibat di gigit tikus.
Serta ditambah 3 Unit Hendpone berada di dekat korban 1 unit handpone Bokia TA 1174, 2 unit handpone OPPO warna gold. Tali yang digunakan korban untuk bunuh diri berupa tali plastik warna hitam dengan 7 lapis dan dengan ikat simpul hidup.
Hal yang serupa juga dari dokter yang melakukan visum yang dilakukan di Puskesmas Bandar, menerangkan bahwa ditemukan adanya tanda simpul tali sebelah kanan korban, tulang leher patah, Sperma keluar dari alat kelamin dan mengeluarkan kotoran dari dubur.
Termasuk luka bekas gigitan hewan tikus. selebar 2.5 Cm x 2 Cm. hasil keterangan medis menerangkan bahwa korban murni bunuh diri dan korban telah diserahkan oleh pihak Puskesmas Bandar kepada pihak keluarga untuk disemayamkan.
Bahwa korban, AL 44 tahun meninggalkan Istri dan anak korban HH 35 tahun, NN 15, HF 12 tahun, KA 7 tahun semuanya tinggal di alamat yang sama Dusun Penghulu Gele, Kampung Suku Wih Ilang Kecamatan Bandar. kata AKP Suprihadi.(Putra Mandala/Ihfa)