Redelong | Lintasgayo.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di era new normal, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah Drs H Hamdan MA melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di MIN 7 Bener Meriah, Jumat, 16/10/2020.
Selain mengunjungi MIN 7 Bener Meriah, Kakankemenag beserta rombongan, didampingi Kasi Pendis Fakhruddin SE, Kepala MIN 16 Bener Meriah Damanhuri SPdI, MIN 13 Bener Meriah, dan MAN 1 Bener Meriah.
Menurut Hamdan, ada yang menarik perhatian di MIN 7 Bener Meriah. Dimana ditemukan suatu inovasi yang bernilai ekonomi untuk menunjang kelangsungan hidup. Salah satunya program ketahanan pangan yang dilakukan oleh MIN 7 Bener Meriah.
Inovasi yang dikembangkan oleh MIN 7 Bener Meriah yang berlokasi di Kampung Lewa Jadi Kecamatan Bandar di kabupaten berpenghasilan kopi arabika terbaik di dunia ini, berbentuk kewirausahaan ekonomi seperti budidaya bibit ikan lele, penanaman ubi jalar dan penanaman bibit bawang merah.
“Ini merupakan inovasi yang cemerlang, di tengah situasi pandemi Coronavirus Disease 2019, saat ini ketahanan pangan perlu dikembangkan dan inovasi ini patut untuk di contoh oleh madrasah lainnya,” tutur Hamdan.
Menurut Hamdan, ketahanan pangan tidak harus dikembangkan di kampung-kampung atau lahan pribadi, tetapi di lingkungan madrasah juga perlu diterapkan.
“Manfaatkan lahan yang ada jangan terbuang sia-sia, tujuannya untuk mensejahterakan lingkungan madrasah tersebut,” ajaknya.
“Jika di lingkungan madrasah bisa dimanfaatkan untuk ke arah yang positif kenapa tidak madrasah-madrasah yang lain untuk ikut mencontoh,” seru Hamdan kepada kepala madrasah.
Sementara itu kepala MIN 7 Bener Meriah Dra Nurvawela kepada Kakankemeneg mengatakan, program ketahanan pangan seperti pembibitan ikan lele, penamaan ubi jalar dan bibit bawang ini merupakan nilai bisnis yang menguntungkan bagi madrasah.
“Melalui ketahanan pangan ini akan membantu biaya operasional khususnya Biaya Operasional pada MIN 7 Bener Meriah,” lanjutnya.
“Kalau saat ini kita kembangkan di budidaya pembibitan ikan lele, penanaman bibit ubi jalar, dan penanaman bibit bawang merah ke depannya akan kita tambah lagi. Untuk saat ini kita prioritaskan yang sudah berjalan. Semoga ke depannya dapat menghasilkan,” ujar Nurvawela.(ZK/FG)
Comments are closed.