by

Sekda Bener Meriah Hadiri Peresmian Lokasi Daerah Adat Terpencil Indomaret Peduli

Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi yang diwakili oleh Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si menghadiri peresmian pembangunan sarana prasarana air bersih, balai sosial, dan penghijauan di Kampung Pantan Sinaku, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Jumat, 27/11/2020.
Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi yang diwakili oleh Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si menghadiri peresmian pembangunan sarana prasarana air bersih, balai sosial, dan penghijauan di Kampung Pantan Sinaku, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Jumat, 27/11/2020.

Redelong | Lintasgayo.com – Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi yang diwakili oleh Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si menghadiri peresmian pembangunan sarana prasarana air bersih, balai sosial, dan penghijauan di Kampung Pantan Sinaku, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Jumat, 27/11/2020.

Bupati Bener Meriah dalam arahannya yang disampaikan oleh Sekda Drs. Haili Yoga, M.Si menyampaikan, sebagaimana diketahui bersama hingga saat ini masih ada beberapa kawasan yang relatif masih tertinggal dibandingkan kawasan lain di Indonesia.

Oleh sebab itu, komunitas adat terpencil perlu disiapkan untuk memasuki kehidupan yang layak sebagaimana dinikmati masyarakat lainnya dengan tetap mempertahankan bahkan mengembangkan kearifan asli masing-masing masyarakat adat.

Di Kabupaten Bener Meriah kata Sekda, selama ini program komunitas adat terpencil sudah berjalan dengan baik dan diharapkan program tersebut bisa mencover semua kampung sasara.

“Kami selaku Pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah mengapresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat yang berdonasi melalui mitra kerja Kementerian Sosial yaitu, PT. Indomaret dalam mendukung percepatan program pemberdayaan komunitas adat terpencil. Kami yakin dengan program pemeberdayaan KAT ini semakin membuka akses terhadap pelayanan social sehingga dapat mencapai kehidupan yang sejahtera secara merata,” ucap Haili Yoga.

Sekda Bener Meriah itu juga mengatakan semoga dapat tercipta sinergitas program lintas sector dalam upaya pemberdayaan komunitas adat terpencil di Kabupaten Bener Meriah dengan demikian proses pemberdayaan komunitas adat terpencil dapat berjalan secara komprehensif dan multi sektor.

Diahir sambutannya Sekda Bener Meriah menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan sarana prasarana air bersih, balai sosial, dan penghijauan di Kampung Pantan Sinaku, Kecamatan Pintu Rime Gayo.

Sementara itu Ani Sulistianingsih Kasubid Pelaksanaan Pemberdayaan Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Lingkungan Adat Terpencil pada Kementerian Sosial menyampaikan, Kampung Pantan Sinaku menjadi salah satu dari 12 lokasi penerima bantuan. Bantuan berasal dari donasi pelanggan Indomaret yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Ani menerangkan, ditetapkannya Pantan Sinaku sebagai salah satu penerima bantuan pemberdayaan Adat Terpencil (KAT) karena masih belum terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di sana, seperti Sarana Air Bersih (SAB), MCK, dan Balai Sosial.

Selain itu, kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan juga belum terpenuhi secara maksimal di kampung Pantan Sinaku tersebut.

Untuk itu, pihaknya membangun Sarana Air Bersih (SAB), MCK, dan Balai Sosial yang telah mereka survey lokasinya dengan pihak Dinas Sosial Provinsi Aceh, Dinas Sosial Kabupaten Bener Meriah dan perwakilan Yayasan Peduli Dhafa.

Ani juga menuturkan, memang salah satu kriteria penetapan daerah Komunitas Adat Terpencil (KAT) adalah masyarakat homogen (satu suku) dengan komunitas kecil antara 30-50 KK yang terdapat di wilayah yang masih terisolir di dalam hutan maupun pegunungan, karena program ini dari mereka untuk mereka.

Ani menyampaikan, pemetaan sosial dan penjajakan awal penentuan daerah Pantan Sinaku menjadi salah satu penerima program PKAT. Itu sudah dilakukan pada tahun 2016 dan selesai pada tahun 2017 yang telah mendapatkan perhatian dari Kemensos dengan membangun sedikitnya 41 unit rumah masyarakat dan memenuhi aliran listrik pada rumah-rumah masyarakat tersebut.

“Sebenarnya Pantan Sinaku sudah Purn Bina dari Kementerian sosial. Untuk itu kita tidak boleh mengunakan sumber anggaran APBN lagi untuk pemberdayaan komunitas adat terpencil di sana. Dan kehadiran kita hari tidak memakai APBN namun kita mengunakan anggaran donasi pelanggan Indomaret,” ucap Ani Sulistianingsih. (PR)

Comments

comments