Redelong| Lintasgayo.com – Koperasi Permata Gayo secara resmi melahirkan sebuah perusahaan eksportir yang dipunggawai oleh petani-petani muda Gayo. Uniknya, perusahaan bernama PT. Stovia Garuda Yaksa (SVGY) ini muncul di saat pasar kopi sedang labil akibat pandemi COVID-19.
Direktur Utama PT. SVGY, Bella Fajar Ramadhan, kepada media ini Senin (25/01/2021) melalui telepon selulernya mengatakan perusahaan yang berdiri pada November 2020 dan berbasis di Medan ini didukung oleh sejumlah koperasi, kelompok tani dan staf perusahaan dengan segala kompetensinya.
“Koperasi Permata Gayo dan sejumlah kelompok tani di Sumatera Utara dan Aceh siap mendukung persediaan kopi-kopi kita, yang keseluruhannya menerapkan praktik-praktik terbaik dalam perawatan dan teknologi pasca panen,” kata Bella Fajar Ramadhan, didampingi DirekturbHusor Boy Dabutar.
PT. SVGY sendiri baru mulai melakukan ekspor perdana pada Februari 2021 dengan tujuan Malaysia atau Vietnam. “Untuk tahap awal pengiriman ini jumlahnya 5 ton. Tapi kami dengan tim yang solid akan terus menggenjot volume. Strategi yang akan kami lakukan adalah dengan memperluas kemitraan dengan banyak petani, pengayaan teknologi pada proses dan membuka jaringan pasar seluas-luasnya,” kata Bella.
Di sisi lain, Bella meyakini pasar perlahan akan kembali pulih dan dengan tim promosi dan marketing yang handal, target akan terpenuhi.
“Kami punya target volume 200 ton serapan pasar pada tahun 2021 ini akan tercapai. Kami akan gencar melakukan promo baik offline dan online atau melakukan penawaran secara langsung kepada calon pembeli,” ujarnya.
Di tengah ekonomi sulit saat ini, PT. SVGY sendiri punya trik unik dalam menggaet pasar, salahsatunya dengan menggunakan konsep win-win solution.
“Kita berusaha membangun relasi yang kuat dengan para pembeli baik lokal maupun mancanegara, kemudian membangun kepercayaan mereka dan menerapkan konsep win win solution, karena kami memahami bahwa pasar saat ini sedang labil akibat pandemi,” kata Bella.
Dia berharap, dengan hadirnya PT. SVGY dapat mendorong perluasan penetrasi produk kopi Indonesia ke pasar luar dan sekaligus menjadi pendorong bagi generasi muda di Gayo agar turut membantu mengenalkan potensi kopi yang dimilikinya.
“Inilah salahsatu cara kita sebagai pemuda-pemudi Gayo untuk bertanggungjawab dalam upaya peningkatan ekonomi lokal dan nasional,” kata Bella. (Mhd)
Comments are closed.