Bener Meriah | Lintas Gayo : Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bener Meriah, Tgk Syarqawi Abdussamad menghimbau agar kegiatan Safari Ramadhan jangan dijadikan sebagai ajang kampanye untuk kepentingan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Pernyataan ini disampaikan Tgk Syarqawi Abdussamad kepada Lintas Gayo, Jum’at (5/8)
“Bagi semua kandidat yang akan ikut bertarung dalam Pilkada Aceh jangan mempolitisir kegiatan safari Ramadhan di masjid-masjid. Kegiatan ini saya harapkan jangan dijadikan ajang kampanye dan jangan di politisir ” tegas Tgk. Syarqawi.
Dikatakan Ketua MPU ini, Jika ada para kandidat atau tim suksesnya mulai menggunakan sarana khutbah Ramadhan dari masjid ke masjid sebagai ajang kampanye, ini adalah permainan yang tidak sehat. Bukan hanya bisa membatalkan puasa, melainkan kekhusyu’an menjalankan puasa juga bisa terganggu.
Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat menghindari kegiatan yang dapat mengurangi nilai-nilai puasa bahkan membatalkan puasa.
“Seperti adanya musik-musik keyboard, permainan kembang api atau mercon serta kegiatan lainnya yang sia-sia. Serta kami himbau kepada aparat pemerintah yang berkaitan agar mampu mengontrol kegiatan masyarakat yang sia-sia itu,” kata Ketua MPU ini.
Dijelaskannya, selama ini diduga ada tempat-tempat maksiat lainnya seperti daerah objek wisata Wih Ni Kulus dan Ali-ali, Di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Air Terjun di Kecamatan Bandar. “Bahkan ada juga yang diduga lokasi perjudian seperti togel serta penjualan air keras di beberapa daerah,” sebutnya.
Kalau untuk perjudian dan minuman keras menurut Ketua MPU ini bukan hanya pada bulan Ramadhan saja, bahkan diluar bulan puasa juga kegiatan tersebut harus dihapuskan dari Kabupaten Bener Meriah.
Sementara itu ditempat terpisah, Abubakar Kepala Kantor Satuan Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) kepada Lintas Gayo menyebutkan, himbauan yang diserukan oleh pihak MPU sejak awal puasa sudah mereka lakukan. “Seperti penertiban khalwat, judi dan khamar juga sudah di sweeping ,” katanya.
Dilanjutkannya, untuk pelaku khalwat ada satu kasus terjadi di Kampung Teritit, Kecamatan Weh Pesam. Namun sudah diberi peringatan dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Untuk kasus yang lainnya sudah kita lakukan pendekatan dengan masyarakat saling bertukar informasi. Jika ada laporan pasti kami tertibkan,” pungkas Kepala Satpol PP dan WH ini.(Aman Buge)