Oleh: Yusradi Usman al-Gayoni
“Unang-unang seringkel kampung, lapah ni denung sara ine diri” merupakan salah satu pribahasa Gayo. unang=jalan-jalan; seringkel=keliling; lapah=sayat; denung= lindung (monopterus albus), salah satu jenis ikan di tanoh Gayo, Propinsi Aceh.
Maknanya, sebuah perumpamaan (metapora), sekiranya pun banyak negeri yang kita jejaki (singgahi /tempati), berkenaan dengan perbaikan negerinya, hanya orang tempatan-lah (yang bersangkutan) yang bisa memperbaiki negerinya sendiri.
Begitu pula halnya dengan kita (orang Gayo), tidak ada orang lain bisa memperbaiki tanoh tembuni (tanoh Gayo), selain orang Gayo itu sendiri.
Konsep yang sama ditegaskan pula dalam salah satu surat dalam al-Quran, “hanya kaum itu sendiri yg dapat merubah nasibnya sendiri.” katakanlah, dalam hal penyelamatan lingkungan hidup.
Salah satunya Danau Laut Tawar melalui otorita Danau Laut Tawar, hanya kita (masyarakat tempatan/orang Gayo) yang bisa menyelamatkan danau dan hutan yang ada di tanoh Gayo dari kerusakan, terutama Pemkab serumpun (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah).
Terlebih lagi Pemkab Aceh Tengah selaku kabupaten induk yang harus berinisiatif lebih dahulu (bekekire, ken perawah, nemah ulu, dan be kejang payah), tambah hal lain, seperti; pembangunan pendidikan yang berkualitas pada semua tingkatan melalui program S-1/2/3, pembangunan dan pemertahanan kebudayaan, pemaksimalan pendokumentasian sejarah, dan apa pun yang bertalian dengan urang Gayo/tanoh Gayo, menggalakan penghargaan, dan budaya berterima kasih terhadap tokoh-tokoh yang telah membesarkan nahma, dan marwah tanoh Gayo, penegakan hukum yang tidak pandang bulu, khususnya dalam hal pemberantasan korupsi, pembangunan pertanian&perternakan yang tepat arah, peningkatan ekonomi kerakyatan yang berbasis syariah yang manfaatnya betul-betul dirasakan masyarakat bawah, dan lain-lain.
Dalam hal yang lebih kecil, sedekat apa pun hubungan kita dengan orang lain, berkenaan dengan hal ikhwal/prinsip, suatu masalah harus diselesaikan dengan anggota keluarga sendiri/yg se darah (sara rayoh).