.
Banda Aceh | Lintas Gayo – Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (HIPEMAGAS) Banda Aceh mengadakan bimbingan motivasi dan silaturahmi antar mahasiswa yang berasal dari Gayo Lues yang ada di Banda Aceh di aula Kantor Balai Bahasa Banda Aceh yang beralamat di Jalan Panglima Nyak Makam 21 Lampineung-Banda Aceh, Sabtu (04/2/2012) lalu.
Kepala Balai Bahasa Banda Aceh, Dr. Rajab Bahri, tokoh masyarakat Gayo Lues di kota tersebut yang menjadi motivator, kepada Lintas Gayo menyatakan kegiatan ini sudah beberapa kali diadakan dan untuk waktu tidak di tentukan, dalam agenda bimbingan memotivasi mahasiswa tentang kampus, akademik dan agenda-agenda lainnya.
Ditambahkan Rajab panggilan akrab dosen FKIP Unsyiah ini, mahasiswa yang ada diperantauan harus saling tolong-menolong dan saling berbagi rasa antara satu dengan lainnya sehingga akan terjalin rasa kekeluargaan sesama mahasiswa Gayo, dan dirinya telah ditunjuk oleh pemerintah kabupaten setempat untuk menjadi pembimbing mahasiswa asal Gayo Lues yang ada di Banda Aceh.
“Sudah diamanatkan oleh Pemda untuk menjadi pengganti orang tua dalam perantauan agar mahasiswa tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak di inginkan bila hal ini di lakukan dari sekarang maka kita bisa mencegah penyimpangan-penyimpangan”, ungkapnya
Sementara Humas Hipemagas, Sufri Ariu ditempat yang sama menyatakan acara ini sebenarnya dikhususkan kepada mahasiswa angkatan baru guna sebagai kuliah tambahan.
Dia juga mengaku sangat senang, karena disaat yang bersamaan, sejumlah staf Lintas Gayo juga hadir untuk bersilaturrahmi bersama mereka. “Selama ini hanya kenal melalui dunia maya, namun hari ini sangat istimewa karena bisa bertatap langsung dengan serinen (Saudara: Gayo-red) kami staf Lintas Gayo,” ujar Supri Ariu.
Dalam sesi temu ramah staf Lintas Gayo yang diwakili Darmawan Masri dan Al Fazri di beri kesempatan untuk memaparkan seputar sejarah dan perjalanan Lintas Gayo online kepada peserta yang hadir..
Darmawan Misri dalam pemaparannya bahwa perjalanan hadirnya Lintas Gayo Online yang berawal dari keresahan melihat Gayo dalam seluruh aspeknya mengalami kemunduran yang kian mengkhawatirkan.
“Data-data sejarah Gayo yang berserakan selama ini harus dikumpulkan satu persatu, keping demi keping,” cetus Darmawan Masri yang juga menjabat sebagai pimpinan perusahaan Lintas Gayo ini.
Dia berharap peran akntif mahasiswa Gayo untuk ikut serta dalam mengangkat Gayo lebih luas lagi dengan mengirimkan tulisan dan foto ke Lintas Gayo.
“Halaman facebook I Love Gayo dan Lintas Gayo online hadir bukan untuk pihak tertentu saja tapi untuk kita semua sebagai Urang Gayo,” pungkas guru honorer disalah satu SMA di Takengon tersebut.
Serahkan Buku “Gayo Merangkai Identitas”
Dalam kesempatan tersebut juga turut diserahkan buku “Gayo Merangkai Identitas” karya Ketut Wiradnyana dan Taufiqurrahman Setiawan, dua arkeolog dari Balai Arkeologi Medan Sumatera Utara kepada Dr. Rajab Bahri yang merupakan penulis salah satu kamus Gayo beberapa waktu lalu yang diluncurkan di Kabupaten Gayo Lues. karya Ketut Wiradnyana dan Taufiqurrahman Setiawan, dua arkeolog dari Balai Arkeologi Medan Sumatera Utara.
Menerima buku tersebut, Rajab menyatakan sangat gembira. “Buku ilmiah seperti ini sangat penting bagi Gayo,” ucapnya sambil meminta ma’af dalam kesempatan tersebut belum bisa membalas pemberian tersebut dengan saling bertukar buku.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Lintas Gayo dipercayakan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga untuk mendistribusikan buku hasil penelitian arkeologi di Loyang Mendale dan Ujung Karang Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah tersebut lebih luas lagi kepada pihak-pihak terkait dimana saja berada secara gratis. (M.Zhahri/Red.03)
.