IRI: Kurangi Studi Banding,Tingkatkan Riset

Banda Aceh | Lintas Gayo – Ketua Independent Research Institute (IRI) Aceh, Mulyadi Nurdin, mengharapkan supaya Pemerintah menyediakan dana riset yang memadai dan mengurangi budaya studi banding oleh pejabat.

“Biaya riset harus ditingkatkan, sedangkan riset ala pejabat dengan kedok studi banding harus dikurangi, dan tidak bisa menggantikan riset yang dilakukan oleh profesional,” ujar Mulyadi di Banda Aceh, Sabtu (3/3).

Menurutnya budaya studi banding yang dilakukan berbagai instansi selama ini terkesan hanya untuk jalan-jalan dan menghabiskan SPJ. “Banyak cara untuk menghabiskan SPJ seperti studi  banding, monitoring, koordinasi, padahal tidak ada hasil yang dibawa dari kunjungan tersebut,” tambah Mulyadi Nurdin.

Ketua IRI juga menyebutkan bahwa banyak lembaga riset di Aceh yang mengandalkan dana dari luar negeri, sedangkan dari dalam negeri terutama APBA masih amat kurang. “Lembaga riset di Aceh selama ini masih mengandalkan funding luar, kalau mereka meninggalkan Aceh, maka lembaga riset akan susah bergerak,” tambahnya.

Mulyadi Nurdin mengakui  bahwa masih banyak yang belum diteliti di Aceh, kalau pun ada kebanyakan dilakukan oleh lembaga luar sehingga hasilnya juga ikut dibawa ketika mereka pulang.

“Kebanyakan riset dilakukan oleh lembaga luar dan hasilnya pun ikut dibawa, padahal kita membutuhkan hasil riset sebagai referensi dalam membangun Aceh ke depan,” imbuhnya.(SP/a.ZaiZa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.