Jakarta | Lintas Gayo – Didong biasanya ditampilkan di atas panggung. Namun, kali ini cukup unik dan menarik. Betapa tidak. Kesenian tradisional Gayo ini akan dipertandingkan didong jalu dalam Bus Transjakarta atau Busway. Pastinya, pertandingan ini merupakan yang pertama dalam sejarah didong di Jakarta. Bahkan, di Indonesia.
“Nanti, akan dipertandingkan Kelop Kabri Wali dengan Kelop Singkite Jakarta. Dan, insyaAllah akan diadakan pertengahan bulan ini,” kata Fikar W. Eda, penggagas didong jalu Transjakarta tersebut di Jakarta, Sabtu (3/3/2012).
Rutenya, kata penyair Aceh asal Gayo itu, merincikan, akan dimulai dari Halte Kampung Rambutan, mutar, dan kembali lagi ke Halte Kampung Rambutan. “Di situ, kita akan lihat proses penciptaan masing-masing ceh dalam menghasilkan karya didong-nya. Apalagi, didong jalu. Kan, tambah menarik. Sebab, penciptaannya spontan,” katanya bersemangat.
Disamping itu, jelasnya, akan dilihat respon, pemahaman, dan kesan penumpang (penonton) yang menaiki Transjakarta tersebut. Fikar, berkeyakinan, penumpang yang menyaksikannya akan lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan ceh. Lagi pula, bahasanya, bahasa Indonesia.
“Mudah-mudahan, didong, urang Gayo dan tanoh tembuni makin dikenal. Khususnya, di kalangan masyarakat urban di Jakarta,” harap Wartawan Serambi Indonesia itu. (Yusradi Usman al-Gayoni)