DINAMIKA media massa yang mulai berubah membuat masyarakat khalayak semakin kritis dan dinamis dalam menyikapi informasi yang kini beredar. Sunggguh informasi yang disajikan media massa juga terus berkembang ditengah zaman perubahan sekarang.
Media massa, memiliki fungsi sebagai alat untuk memenuhi fungsi informasi bagi kepentingan pemilikan media itu sendiri dan bagi masyarakat banyak. Kasus berita yang disampaikan media membuat pembaca semakin cerdas, hal ini tentu menciptakan asumsi dan perubahan pemikiran tersendiri bagi pembaca, karena pembaca media makin kritis memilih informasi.
Secara bukti, keberadaan media massa dan masyarakat perlu dilihat secara bertimbal balik, saling memiliki kepentingan dan keuntungan. Mencakup ranah pengetahuan mengenai hubungan antara masyarakat banyak dengan media. Ditengah-tengah masyarakat media itu menjadi kebutuhan sehari–hari, jika sehari saja tidak membaca koran pasti terasa kurang lengkap.
Sebagai tanda tanya apakah informasi yang diberikan media kepada publik sudah efektif atau belum? Pandangan penulis, bahwa informasi yang dihimpun wartawan belum maksimal, artinya informasi belum mencakup semua aspek kebutuhan. Peristiwa terjadi dimasyarakat seharusnya terbit di media tetapi melainkan tidak. Tanpa mengetahui alasan yang jelas, sehingga publik harus tertunduk diam akan informasi tersebut.
Dilihat dari secara teoritis ada 3 aspek sumber berita yang dianggap penting yaitu : manusiawi (menyangkut nyawa manusia, seperti bencana), Uang (kerugian dimasyarakat, misalnya kasus korupsi), gangguan masyarakat (kejadian membuat masyarakat resah, misalnya kerusuhan, tawuran ).
Berita yang dianggap penting itu muncul karena peristiwa dekat dengan manusia atau informasi yang menarik diketahui dan pengaruh besar terhadap masyarakat. Proses pemberitaan atas informasi berbagai hal yang syaratnya muatan ideologi menjadi menarik untuk dikaji. Kondisi sekarang menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk memahami arah dan karakter media yang kita konsumsi. Secara sadar kita sebenarnya mengetahui begitu kuat arus perlawanan media untuk diketahui karakter sebuah kelompok tertentu.
Semua itu bukan hanya dilakukan oleh media massa melainkan media online juga semakin lama mulai mendapat tempat di masyarakat seiring dengan meningkatnya konsumsi para pembaca, ini terjadinya pergeseran minat membaca berita.
Seiring itu juga mulainya media online terbitlah media online Lintas Gayo memiliki ruang lingkup lebih peliputan informasinya di masyarakat pedalaman Aceh. Kita mengharapkan media online Lintas Gayo bisa menjadi partnet aspirasi masyarakat pedalaman Aceh yang wajib masyarakat luas tau akan kejadian yang terjadi. Reformasi aspirasi harus dialami masyarakat pedalaman Aceh seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan sebagainya. “Masyarakat berbicara, media penyambung dan kita bertindak”.(Safutra Rantona, MahasiswaFISIP Unsyiah JurusanKomunikasi)