Takengon | Lintas Gayo – Keterlibatan Aliansi Parlemen Jalanan (ASPAL) dalam melakukan Aksi demo sebelum dan pasca Pemilukada di Aceh Tengah dan Bener Meriah membuat kalangan aktivis resah, salah satunya aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jang-Ko.
Sebagaimana yang terjadi beberapa hari lalu di Kabupaten Bener Meriah, ASPAL melancarkan aksi demo di Panwas Bener Meriah dan kemudian berlanjut ke kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bener Meriah menuntut adanya penyimpangan dalam Pemilukada di daerah itu yang terkesan tidak disikapi oleh Panwas dan KIP Bener Meriah.
Koordinator I LSM Jang-Ko, Hamdani, Rabu (18/4) mengklarifikasi jika dalam pembentukan ASPAL banyak elemen sipil yang terlibat. “Tujuan awal berdirinya ASPAL ialah untuk menyuarakan kepentingan rakyat Aceh Tengah pada khususnya, dan komitmenya ketika itu ASPAL tidak ditunggangi oleh kepentingan pribadi atau kelompok politik,” kata Hamdani.
Diantara elemen sipil yang terlibat di dalam ASPAL sejak awal berdirinya 2010 lalu, dirincikan Hamdani diantaranya, Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko), LBH Pos Takengon, Badan Eksekutif Mahasiswa Se Aceh Tengah.
“Namun, kemudian Aramiko Aritonang, yang tanpa koordinasi dengan anggota ASPAL lainnya melancarkan aksi demo secara sepihak di Bener Meriah,” tanya Hamdani.
Terkait dengan posisi Aramiko Aritonang, bahwa sejak awal tahapan pemilukada di daerah ini di gelar, diungkapkan Hamdani, Aramiko telah mendeklarasikan diri sebagai “Ketua Sahabat Tagore dan Sahabat Irwandi Yusuf” dengan kata lain Aramiko telah beralih kepada persoalan Politik.
“Gerakan ini telah melenceng dari sifat ASPAL itu sendiri yang harusnya independen dan tidak ditunggangi oleh kepentingan elit dan politik. Ada dugaan Aramiko Aritonang juga memiliki KTP ganda untuk misi pemenangan salah satu calon kandidat bupati di Bener Meriah,” kata Hamdani.
Atas gerakan salah kaprah ini, lanjutnya, LSM Jang-Ko dengan ini menyatakan keluar, dan bukan lagi bagian dari ASPAL. “Jang-Ko menilai ASPAL telah melenceng dari koridornya dan telah diboncengi kepentingan salah satu calon kandidat bupati di Bener Meriah hingga kemudian melancarkan aksi demo ke Panwas Bener Meriah dan KIP Bener Meriah,” ujar Hamdani.
Selanjutnya sebagai lembaga antikorupsi yang terdaftar di Kesbangpol Pemkab Bener Meriah, Hamdani menghimbau kepada publik di Bener Meriah agar tetap menjaga perdamaian ini dan masyarakat juga harus “jeli” jangan sampai publik di Bener Meriah terprovokasi oleh kepentingan segelintir elit dengan mengatasnamakan masyarakat Bener Meriah orang luar dari Bener Meriah itu sendiri. (SP)
Kok bisa KTP ganda? tolong pihak terkait usut masalah KTP ganda ini