Redelong | Lintas Gayo – Agar Sekolah-sekolah di Kabupaten Bener Meriah mampu merespon tuntutan dan harapan masyarakat serta dapat memenuhi aspirasi dan kebutuhan masyarakat selaku pengguna utama layanan jasa pendidikan, maka dibutuhkan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
“Kepala sekolah harus mampu memanajemen, bagaimana menggerakkan para guru agar mau mengikuti aturan dan meningkatkan kualitas, memberdayakan masyarakat disekitar sekolah serta menciptakan lingkungan yang sehat seperti menjaga kebersihan dan penghijauan,” demikian dikatakan Kadis Disdikpora Bener Meriah Darwin, SE MH saat membuka sosialisasi MBS yang bekerjasama dengan KINERJA-USAID di ruangan serbaguna Kantor Departemen Agama Bener Meriah, Kamis (24/5).
Setelah mekar dari Kabupaten Aceh Tengah, diungkap Darwin, jumlah sekolah bertambah cukup banyak di kabupaten ini sehingga sangat dibutuhkan pelatihan dan pendampingan untuk kepala sekolah dan guru guna menjawab tantangan agar dapat tercapai majunya dunia pendidikan di kabupaten tersebut.
“Saat ini jumlah bangunan taman kanak-kanak (TK) hampir mencapai 100 unit, Sekolah Dasar (SD) 123 unit, SMP 47 unit dan SMA 25 unit. Sehingga sangat dibutuhkan manajemen berbasis sekolah tersebut untuk diterapkan. Agar semua komponen masyarakat merasa bertanggungjawab terhadap dunia pendidikan dan rumah sekolah,” ujar Kadisdikpora ini.
Selanjutnya, Abdul Azis Muslim Propinsial Koordinator KINERJA – USAID mengatakan program yang mereka jalankan adalah program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Amerika yang khusus bergerak pada bidang pelayanan publik pada dunia pendidikan dan kesehatan.
“Perbaikan dan peningkatan kapasitas kepemimpinan sekolah serta pengelolaan administrasi, perencanaan dan pembiayaan sekolah melalui pengaplikasian prinsip tata kelola sekolah yang baik dan transparan serta akuntabel. Ini tujuan manajemen berbasis sekolah tersebut”, kata Abdul Azis.
Lebih jauh dijel;askan, MBS juga mengajarkan bagaimana peningkatan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam perencanaan, pembiayaan serta pengawasan sekolah. Menciptakan lingkungan dan kondusif bagi peningkatan kualitas proses belajar mengajar di sekolah.
“Untuk tahap awal, pihak Kinerja-USAID bersama Disdikpora Bener Meriah akan mengambil sample sebanyak 20 sekolah SD dan SMP untuk diberikan pelatihan MBS. Nantinya kami akan menargetkan seluruh sekolah di Bener Meriah tersentuh oleh program MBS tersebut ,” pungkas Abdul Azis Muslim. (Windjanur/red.03)