RAINY Regina Prianto, Miss Coffe Aceh hari ini, Senin, 28 Mei 2012 dilepas oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk mengikuti audisi Miss Coffe Indonesia di Jakarta pada 31 Mei hingga 4 juni 2012 mendatang.
Penjabat Kadisbudpar Aceh Jasman Maaruf sempat memberikan wejangan singkat kepada Egy, sapaan Regina. Dalam kesempatan itu Jasman berpesan agar Egy bisa memahami dengan baik kompetisi yang sedang dia ikuti tersebut.
“Selain penampilan, juga harus mengerti mengenai seluk beluk kopi seperti filosofinya, apalagi tentang kopi Gayo yang merupakan salah satu kopi terbaik di dunia,” kata Jasman.
Selain itu, kata Jasman, hendaknya tidak berfokus pada satu titik daerah tertentu saja. Sebab, menurutnya Aceh memiliki keragaman sejarah yang luar biasa.
“Seperti di beberapa daerah di Aceh seperti Aceh Tenggara kita punya arung jeram, Rainy juga harus bisa menjelaskan kepada mereka pontensi wisata selancar di Simeulu, dan Sabang yang terkenal dengan potensi wisata alam bawah laut dan diving,” ujarnya lagi.
Selain itu, Jasman juga mengingatkan, bahwa sebagai duta Aceh harus berperilaku sebagai orang Aceh asli dalam bersikap. Karena menurutnya event ini sangat penting bagi Aceh sebagai produsen kopi yang berkualitas terbaik di Nusantara.
Sedangkan Ketua Pelaksana Pemilihan Miss Coffe Aceh, Edo Mustafa mengatakan bahwa ajang pemilihan Miss Coffe Indonesia akan digelar di gedung Smesco Jakarta. Untuk pembekalan akan dilaksanakan di Apartemen Belleza di Permata Hijau Jakarta.
Di sana, Egy dan finalis lainnya di Indonesia akan mengikuti serangkaian kegiatan seperti check up kesehatan di RS Siloang, pembekalan dari Kementerian Pariwisata, dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan beberapa latihan koreografi serta fitting costum untuk kelengkapan pada masa karantina dan grand final.
“Kita berharap ikutnya Egy dalam pemilihan Miss Coffe Indonesia ini berhasil menjadi juara sehingga bisa ikut pada even internasional yang akan digelar di Bali pada bulan Oktober mendatang,” kata Edo kepada The Atjeh Post.
Sementara Regina mengaku sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti event tersebut. Yaitu dengan terus menambah pengetahuan tentang kopi dan budaya Aceh. Termasuk mengasah kemampuannya mengenai kopi.
“Dinas Pariwisata banyak membantu saya dengan memberikan buku panduan, dan sementara ini saya sudah menguasi, dan siap untuk mengikuti event di Jakarta,” katanya. (Sumber : The Atjeh Post)
kebenaran pengetahuan itu universal, karenanya semua orang bisa memahami ilmu tentang apapun (termasuk kopi), untuk itu kalau kita sebagai penghasil kopi ingin menjadi duta kedepan, kita harus menjadi orang yang pinter, berwawasan dan berpenampilan menarik. Itu semua bisa kita lakukan.