Oleh Isma A*
SEJATINYA sebuah perusahaan pastilah mempunyai sebuah produk untuk jasa yang bisa dipasarkan kepada konsumen. Hasil dari nilai produk atau jasa ini lah yang nantinya menghidupi sebuah perusahaan itu. Tentu saja dalam mengantarkan sebuah produk dan jasa diperlukan sebuah pelayanan yang prima agar konsumen mau terus menerus memakai produk dan jasa yang ditelurkan oleh perusahaan tersebut.
Tak lah terkecuali dengan perusahaan daerah air minum (PDAM) yang berada di setiap kabupaten/kota di setiap propinsi di Nusantara ini. Tibanya air melalui di rumah pelanggan melalaui saluran rumah adalah sebuah produk yang harus dihantarkan secara baik oleh PDAM kepada pelanggannya. Agar jumlah, kualitas, dan kebelrlangsungan distribusi air bersih tetap terjaga pastinya PDAM harus meningkatkan pelayanan prima kepada pelanggannya demi tercapainya sebuah kepuasan dan diraihnya sebuah akuntabilitas yang bernilai baik di mata masyarakat mau pun di jajaran pemerintah kabupaten/kota. Tentu saja dengan koridor undang-undang atau peraturan yang berlaku.
Melalui surat ini saya ingin meminta kepada PDAM Tirta Tawar Aceh Tengah agar bijak dalam memberikan pelayanan pada kasus pembagian air di bagian Kampung Lemah Burbana di Dusun Kurma. Memang masih dalam skala kecil, hanya satu titik pipa, namun bila pembagian distribusi yang telah diatur oleh PDAM sendiri tak bisa dilaksanakan dengan baik akan dikhawatirkan terjadi konflik horizontal antara masyarakat. Ironi sekali di saat kandungan air permukaan dan air tanah yang masih melimpah konflik akan distribusi air terjadi.
Malu rasanya dengan daerah di Indonesia yang memang notabene daerah yang kurang air seperti di wilayah NTT. Dan ini terjadi akibat egois individu dan tak ada peran lebih dari PDAM sebagai penjual air kepada pelanggan dan juga sebagai bagian dari pemerintah kabupaten yang notabene bisa memberikan solusi terbaik kepada pelanggan atau masyarakat.
Tak hanya masalah distribusi air, ke depan PDAM diharapkan dapat lebih dapat transparan dan bisa melayani tanpa ada embel-embel kedekatan dengan pelanggan tertentu semata. Sehingga semua sambungan rumah dapat dilayani sesuai dengan debit air yang seharusnya datang ke rumah pelanggan.
Semoga dengan surat pembaca ini sebuah solusi yang cerdas bisa dilaksanakan agar pelayanan prima dapat ditingkatkan. Karena setelah beberapa kali menghubungi bagian teknis tak ada solusi dalam menyelesaikan masalah ini. Air oh air, kami haus di mata air.
*Warga Takengon, pembaca setia media online Lintas Gayo