Takengon | Lintas Gayo – Pembangunan jembatan Tan Saril Kecamatan Bebesen Aceh Tengah yang merupakan jalan utama Takengon-Blangkejeren dan Takengon Nagan Raya menemui kendala. Pasalnya, lokasi tanah pembangunan jembatan tersebut ternyata belum selesai dengan pemiliknya.
Diungkapkan sang pemilik tanah, Ibrahimsyah, tanahnya seluas 11 x 26 meter persegi hingga saat ini belum diganti rugi oleh pemerintah. Dan prosesnya berbilang bulan terus berlarut-larut. Sementara pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Wih Peusangan tersebut hampir rampung.
“Saya terpaksa memblokir tanah saya di ujung jembatan yang sedang dibangun tersebut karena belum ada kejelasan pembebasannya sesuai yang dijanjikan pemerintah,” ujar Ibrahimsyah bernada kecewa, Minggu 7 Oktober 2012.
Ibrahimsyah dan keluarga besarnya mengaku sangat mendukung program pemerintah. Buktinya, beberapa tahun lalu sudah merelakan tanah warisan turun temurun milik keluarega mereka untuk dijadikan sebagai jalan dua jalur dengan hanya dihargai sebesar Rp.300 ribu permeter.
“Saat itu, harga tanah di sini sudah Rp.1 juta permeternya, dan kami ikhlas melepasnya dengan harga yang sangat murah,” ujar Ibrahimsyah. Tanah untuk pelebaran jalan tersebut berlokasi antara tikungan Tan Saril hingga Masjid Ridwan Tan Saril.
Selain itu, keluarganya juga sudah mewakafkan tanah untuk perluasan areal masjid Ridwan, walau belakangan diberikan juga sejumlah uang untuk biaya berobat mendiang ayahnya yang saat itu sakit keras.
“Saya berharap persoalan ini segera diselesaikan agar proses pembangunan jembatan ini tidak terganggu. Dan saya dengar-dengar, Selasa tanggal 9 Oktober 2012 ini akan diselesaikan oleh Pemerintah,” pungkas Ibrahimsyah. (Kha A Zaghlul)