Takengon | Lintas Gayo – Puluhan wartawan di Aceh Tengah dan Bener Meriah menggelar aksi solidaritas terkait kasus kekerasan kepada Jurnalis dalam insiden yang dilakukan oknum TNI AU saat melakukan sterilisasi lokasi jatuhnya pesawat Hawk 200 di Kabupaten Kampar, Riau, beberapa waktu yang lalu.
Puluhan wartawan dari berbagai media cetak, elektronik dan online mengecam oknum TNI AU di Riau yang telah melakukan kekerasaan terhadap tiga wartawan yakni Didik, fotografer Riau Pos, Robi, wartawan Riau Televisi, dan Rian Anggoro, fotografer Antara.
“Aksi ini kita gelar untuk menunjukan solidaritas sesama Jurnalis, kita kecewa terhadap perlakuan oknum aparat yang sepertinya tidak menghargai dan menghormati kebebasan Pers” ujar Mahyadi, Ketua Persatuan Wartawan Bener Meriah dalam aksi di Bundaran Simpang lima Takengon, Jumat (19/10/2012)
Mahyadi menyatakan, pihaknya berharap dengan aksi ini memberikan pemahaman kepada semua pihak untuk lebih menghargai kerja-kerja Jurnalis dalam dunia Pers dan memahami makna kebebasan Pers, sesuai dengan Undang-Undang 40 tahun 1999 tentang pers, kemerdekaan Pers dijamin oleh Undang-Undang.
Pada aksi solidaritas ini, puluhan jurnalis membawa berbagai spanduk yang berisi kecaman terhadap intimidasi wartawan turut diperlihatkan disertai orasi secara bergantian oleh para Jurnalis, aksi ini mendapatkan perhatian dari warga Takengon yang melintasi jalan utama serta sempat membuat macet lalu lintas dengan pengawalan anggota Polres Aceh Tengah.
“Kita prihatin dengan kekerasan yang dilakukan terhadap wartawan akhir-akhir ini, hal ini sebenarnya menunjukan kebebasan Pers sudah mulai terancam, semua ini harus menjadi perhatian serius berbagai pihak, kita mengecam hal tersebut, kita mendesak kasus ini diusut sampai tuntas secara hukum dan pelakunya dihukum berat,” ungkap Jurnalisa, wartawan senior yang bekerja di Harian Orbit yang turut hadir dalam aksi tersebut.
Bahtiar Gayo, Wartawan Waspada dalam orasinya menegaskan aparat hukum harus secepat mungkin melakukan proses hukum yang berlaku kepada pelaku dan memberikan efek jera agar tidak ada kekerasan yang terhadap wartawan yang sedang bertugas.
”Jangan karena punya senjata kemudian bisa berbuat sesuka hati, kami berharap ini menjadi perhatian kita semua” kata Bahtiar.
Puluhan wartawan menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah mengawal aksi itu. “Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.(Maharadi/red.04)