Wisuda Sarjana STAIN GP Dinodai Aksi Pengusiran Wartawan

Takengon | Lintas Gayo – Wisuda sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negri (STAIN) Gajah Putih yang berlangsung di Lapangan Musara Alun Takengon dinodai dengan aksi arogansi seorang dosen setempat yang mengusir wartawan dari lokasi wisuda.

Padahal, kedatangan wartawan ke acara wisuda 707 mahasiswa tersebut atas dasar undangan resmi yang diberikan kepada masing-masing media oleh Panitia pelaksana Wisuda STAIN Gajah Putih, Takengon tersebut.

Tentu sajam, aksi arogan seorang dosen sebuah perguruan tinggi ternama di Aceh Tengah ini menuai protes keras dari kalangan jurnalis di daerah berhawa sejuk tersebut. Namun sikap arogansi yang diperlihatkan seorang dosen yang berinisial SL ini jawaban yang tidak menyenangkan  dari oknum panitia sekaligus dosen STAIN-GP berinisial SL ini membuat wartawan terpaksa ‘mundur’, karena tidak ingin membuat suasana lebih tak nyaman.

“Lebih baik kita mundur dengan meninggalkan lokasi wisuda, dari pada ribut-ribut dihadapan masyarakat banyak, yang bisa makin menodai citra STAIN Gajah Putih ini,” ujar seorang wartawan sembari meninggalkan Lapangan Musara Alun Takengon, Sabtu (10/11/2012).

Aksi pengusirran ini bermula, saat sejumlah wartawan hendak mengabadikan acara wisuda tersebut, namun tiba-tiba oknum panitia yang juga dosen di perguruan tinggi tersebut mengusir wartawan tersebut.

“Jangan mengambil foto, mundur jangan dekat di sini,” ujar wartawan menirukan ucapan SL. Padahal, wartawan saat itu sudah beradadi pinggir panggung acara wisuda, tetapi SL yang mengenakan setelan jas hitam dengan dalaman baju putih dan berdasi ini tetap mengusir wartawan sambil mendorong.

Melihat tindakan oknum  ini, Mahyadi wartawan harian lokal di Aceh protes. “ Mengapa kami diusir, yang itu kenapa bisa,” tanyanya sembari menunjuk dua orang fotografer yang sedang mengambil foto di lokasi wisuda.

“Dia (dua orang fotografer dimaksud-red) diundang resmi. Jadi mundur aja ke belakang,” ucap oknum panitia itu lagi.

Mendengar ucapan oknum panitia, sejumlah wartawan sempat menunjukan badge (tanda pengenal sebagai izin meliput dari panitia). Namun  tidak mendapat respon, malah SL  tidak menunjukan sikap bersahabat.

“Kami juga resmi diundang ! jadi jangan main usirlah,” kata Roni Juanda wartawan harian lokal di Aceh lainnya yang langsung pergi meninggalkan tempat wisuda, diikuti beberapa insan pers dari berbagai media cetak dan elektronik.

Hal senada juga diungkapkan, Zulkarnaen, seorang wartawan media Online di Aceh. “Saya juga sangat kecewa terhadap aksi ini. Kita diundang kok malah diusir. Meski hanya oknum yang berbuat, namun ini adalah kelemahan yang kita duga akibat kurang koordinasinya antar panitia penyenggara wisuda STAIN ini,” keluh Zulkarnain.

Minta Maaf

Pascakejadian itu, Joni, panitia bidang publikasi  wisuda yang menenumi wartawan  untuk melakukan klarifikasi sembari meminta maaf. Joni berjanji akan membicarakan persoalan salah paham ini dengan SL.

“Mungkin ini kesalahan kami yang kurang koordinasi. Jadi atas kejadian ini mohon untuk dimaklumi. Kalaupun para wartawan ingin menulis kejadian ini, mohon untuk dirangkum dengan bahasa yang indah,” pinta Joni.(LG-013/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments