Lut Tawar Meluap, Warga Yakini Karena Pengalihan Air Peusangan

Lintas Gayo | Takengon – Ratusan warga Kecamatan Lut Tawar Aceh Tengah, Rabu 12 Desember 2012 mendatangi kanor Bupati setempat menyampaikan keluhan terhadap kerusakan tanaman akibat meluapnya air danau Lut Tawar beberapa hari ini.

Warga menduga meluapnya air danau lain dari biasanya tersebut berhubungan dengan pemindahan arus air sungai Peusangan oleh pihak kontraktor proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kampung Bale Takengon.

Dihadapan penjabat Bupati didampingi Manajer Unit Pelaksana Konstruksi (UPK) PLTA Peusangan, Eko Adrian dan moderator Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Fakhruddin di Oproom Setdakab Aceh Tengah, salah seorang warga, Saleh Muhammad  yang merasa dirugikan beliau mengutarakan bahwa luapan danau yang terjadi tahun ini di duga kuat karena adanya  pembangunan tanggul oleh pihak PLTA di Kampung Bale Takengon.

Dia berharap pihak PLTA bertanggungjawab untuk mengganti kerugian masyarakat yang mengalami gagal panen dan gagal tanam akibat luapan air danau yang meluluhlantakkan lahan pertanian mereka.

Selanjutnya Banta Cut selaku Reje Kampung Toweren Toa menyampaikan pihaknya tidak menjual tanah  tetapi menuntut ganti kerugian usaha masyarakat yang telah mengalami gagal panen dan gagal tanam bagi petani padi. “Sangat jelas luapan ini terjadi akibat ulah tangan manusia yang tidak bertanggungjawab yaitu PLTA”, kata Reje Toweren Toa ini.

Sementar seorang warga dari Kebayakan, Agussalim yang mengaku berumur 70 tahun, menyampaikan pengalamannya yang sudah bertani disekitar danau Lut Tawar sudah lebih dari 50 tahun dan selama itu tidak pernah mengalami luapan air danau separah tahun ini.

“Saya sudah bertani selama lebih dari 50 tahun dilokasi yang sama, tetapi baru tahun ini luapan air mengganggu lahan pertanian saya, jelas ini adalah akibat dari pembangunan tanggul PLTA, untuk itu kami harap pihak PLTA agar dapat mempertanggungjawabkan kerugian yang dialami oleh masyarakat sekitar danau”, pinta Agussalim.

UPK PLTA Peusangan Tampik Dugaan Warga

Menanggapi protes warga, Manajer Unit Pelaksana Konstruksi (UPK) PLTA Peusangan, Eko Adrian menegaskan jika tanggul fungsinya hanya mengalihkan bukan membendung air danau. “Curah hujan di akhir tahun 2012 memang sangat tinggi bahkan mencapai 91.2 mm,” kata Eko Adrian bernada menampik dugaan warga.

Sementara Pj Bupati Aceh Tengah, Ir. Mohd. Tanwier, MM menyatakan pihaknya segera membentuk tim investigasi atas kasus tersebut. Dan oleh Drs. Fakhruddin ditimpali jika kerugian warga tersebut akibat pekerjaan perusahaan maka akan diganti rugi oleh perusahaan. Namun jika murni karena bencana alam, maka perusahaan bebas dari kewajiban tersebut.

Warga kemudian membubarkan diri setelah mendengar janji akan dibentuknya tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut. (A Muperala/red.03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.