LOMBA renang tradisonal perairan terbuka yang digelar di teluk One-one Lut Tawar Minggu, 9 Desember 2012 lalu masih meninggalkan beberapa catatan menarik. Salah satunya kisah keikutsertaan Mitra Miranda, santri Pondok Pesantren Kuba Bebesen.
Dia merupakan warga Umang Isaq Kecamatan Linge. Bakat berenangnya muncul setelah anak dari Aly Hasimi ini bergabung berlatih dengan kelompok selam Aceh Tengah, Gayo Diving Club (GDC). “Saya mulai berlatih berenang setelah bergabung dengan GDC”, kata Mitra.
Tak tangung-tangung, anak yang masih berumur 12 tahun ini terjun di tiga tingkat perlombaan sekaligus, tingkat SMP Putra 100 meter, tingkat SMA Putra 200 Meter dan tingkat Umum Putra 500 meter. Dalam sehari, jarak 800 meter dijajalnya tanpa rasa takut dengan “Lembide” yang ada di Danau Lut Tawar.
Diusia nya yang masih belia ini, Mitra merupakan salah satu peserta yang berhasil menuntaskan pertandingan hingga mencapai finish, meski tak mendapat juara. Semua penonton yang menghadiri acara tersebut, memberikan apresiasi kepada Mitra karena kegigihan dan sikap pantang menyerah yang ditunjukkannya dalam lomba tersebut.
Terlebih, Mitra yang masih duduk dibangku SMP Sederajat itu tk hanya bertanding dengan anak-anak seusianya, melainkan Mitra bertanding dengan anak-anak yang umurnya berada diatasnya bahkan untuk tingkat Umum Putra yang sudah tergolong kedalam kategori dewasa sekalipun, Mitra tak gentar menghadapinya, meski kalah dengan senior-seniornya.
“Yang penting saya dapat menyelesaikan lomba hingga ke finish, tidak menyerah dipertengahan, walaupun tak berhasil menjadi juara”, kata Mitra sambil tersenyum.
Setelah Mitra yang berhasil finish di urutan ke-5 tingkat Umum Putra, semua penonton memberikan semangat kepadanya, tak hanya itu, banyak penonton yang memberikan penghargaan kepadanya begitu Mitra mencapai garis finish.
Mitra berharap, kegiatan seperti ini rutin dilakukan, dan dirinnya ingin mencoba berenang untuk melintasi Danau Lut Tawar.
“Jika ada kegiatan renang melintasi Danau Lut Tawar seperti yang pernah dilakukan oleh perenang-perenang GDC beberapa tahun belakangan ini, saya juga akan ikut”, kata Mitra bersemangat.
Dalam perlombaan tersebut, Mitra dinobatkan sebagai peserta favorit untuk semua tingkatan, karena melihat potensi yang ada pada anak usia belia ini.
“Kita akan terus mengasah kemampuan Mitra, dan berusaha menjadikannya atlit berprestasi untuk negeri ini, terlebih Mitra merupakan anggota termuda dari GDC yang masih perlu dibina”, kata Munawardi ketua Tim GDC.
Terpisah, pernyataan ketua GDC ini ditimpali ketua harian Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Aceh Tengah, Khalisuddin. “Ike jeroh uruse, Lut Tawar ni betih denie boboh Mitra ni”, katanya dalam bahasa Gayo yang lebih kurang terjemahnnya, “jika mendapat pembinaan yang baik, Mitra akan mengenalkan Lut Tawar pada dunia”.
Khalisuddin juga menyatakan akan meminjampakaikan 1 (satu) unit sepeda layak pakai kepada Mitra untuk memudahkan pulang pergi ke lokasi latihan renang. (Darmawan Masri)