Banda Aceh | Lintas Gayo – Setelah melalui proses panjang sejak dua tahun terakhir, kini pendirian Institut Seni Dan Budaya (ISBI) Aceh telah memasuki tahap akhir.
Hal tersebut terungkap dalam seminar hasil dokumen pendirian Institut Seni Dan Budaya (ISBI) Aceh yang dilangsungkan di Hotel Grand Nanggroe, Lueng Bata Banda Aceh sejak kemarin dan hari ini 27-28/12/2012. Seminar ini digelar oleh Dewan Pendiri Institut Seni dan Budaya Indonesia atau ISBI Aceh sebagai salah satu upaya mempercepat proses pendirian ISBI di Aceh.
Tampil dalam seminar yang dihadiri oleh sejumlah seniman, budayawan dan akademisi Aceh ini adalah Prof. Dr. Mahdi Bahar., S.Kar., M.Hum, Prof. Dr. Darusman dan Dr. Slamet Sholeh, MSc dan Drs. Fuad Marthadillah, MA.
Dalam jumpa persnya Prof. Dr. Mahdi Bahar., S.Kar., M.Hum mengatakan institut itu akan dibentuk secepatnya. “Untuk di Aceh dokumen akademik, Alhamdulillah, telah terlengkapi. Tinggal dokumen tanah, tidak mungkin kita ingin mendirikan institut tidak memiliki dokumen tanah,” ujar Mahdi Bahar yang juga adalah Rektor ISBI Padang Panjang ini.
Sementara itu Dr. Slamet Sholeh, Msc yang mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI bidang Program dan Anggaran, ketika bersama Lintas Gayo berkesempatan menikmati mie Aceh diseputaran simpang lima Banda Aceh mengatakan pihak kementerian akan segera menganggarkan biaya pembangunan fisik untuk Institut Seni dan Budaya Indonesia atau ISBI Aceh pada tahun 2013 mendatang jika memang sudah memiliki lahan berikut dengan sertifikatnya.
Lebih lanjut ia mengatakan dari empat provinsi yang diprogramkan pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia, Aceh adalah salah satu yang belum memiliki lahan. (LG007)