Banda Aceh | Lintas Gayo – Penghitungan sementara hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Aceh Selatan, kandidat yang diusung oleh Partai Aceh yakni Muhammad Natsir (Wapang) dan Zulkifli kalah dari kandidat yang diusung Demokrat, PAN dan PKPB yaitu Sama Indra berpasangan dengan Kamarsyah.
Menurut Aryos Nivada, dosen Ilmu Politik Universitas Almuslim, Bireuen, kekalahan Partai Aceh di sana menunjukkan kekuatan Partai Aceh kian menurun. Faktor kekalahan ini kata Ayos disebabkan oleh tiga faktor utama.
“Mereka kalah karena lebih disebabkan faktor konflik internal. Sejak awal saat mengusung kandidat aroma konflik sudah mencuat ke permukaan. Di mana awalnya Zirhan yang diakan diusung kemudian batal dan dipilih Natsir atau Wapang. Kondisi ini menyebabkan perpecahan di tubuh Partai Aceh,” kata Aryos.
Sebagaimana diketahui, Zirhan yang mayoritas didukung oleh anak muda sementara Wapang dominan massanya dari kalangan orang tua.
“Ini menandakan, di Partai Aceh demokrasi tidak berjalan dengan baik,” tambahnya.
Bukan hanya itu, kata Aryos, penyebab lain karena tim sukses bekerja tidak maksimal. Bahkan secara logistik Partai Aceh juga tidak siap, mereka sepertinya lebih fokus untuk menghadapi Pemilu 2014 mendatang. Semakin lemah karena sebagian kadernya yang asyik mengurus bisnis sendiri.
Namun diantara itu menurut Aryos, pengamat politik dan keamanan Aceh, faktor yang sangat berpengaruh adalah karena rakyat Aceh Selatan semakin cerdas dalam memilih pemimpin mereka yang berkualitas dari segi kapasitas keilmuan.
“Meski ada usaha penggiringan pemilih di Kota Tapak Tuan, namun masyarakat berani menentukan sikapnya,” kata Peneliti Jaringan Surve Aceh.
Aryos memprediksikan kekuatan PA akan kian menurun pada pemilu 2014,dikarena potensi dukungan dari eksekutif tidak mayoritas menang di pilkada 2012-2013, salah satunya menambah kekalahan PA di Pilkada Aceh Selatan. Jika ditracking sudah Aceh Tamiang, Nagan Raya, Bener Meriah, Aceh Tengah, Banda Aceh, Gayo Lues, Aceh Tenggara. (LG003)