KUALITAS Kopi Gayo tak diragukan lagi sebagai kopi terunik di Dunia. Seiring itu distribusi “emas” dari dataran tinggi Gayo ini pun kian tinggi. Tak hanya diekspor, sejumlah pemuda juga melirik peluang bisnis dengan membuka warung kopi dengan label Kopi Arabika Gayo.
Lihat saja di seputaran Kota Takengon Aceh Tengah, Redelong Bener Meriah, dan di kawasan pesisir, warung kopi bertema Kopi Gayo bak menjamur. Tak hanya itu, kini di Medan juga ada kafetaria bernama “Rumah Kopi Gayo” yang dikelola Khairul Rizal (23) alias Iroel. Pemuda asal Desa Gegerung Teritit, Bener Meriah ini memulai usahanya berbekal tekad mengharumkan nama Kopi Gayo di Medan.
Spekulasinya tak tanggung-tanggung, ia menyewa sebuah ruko bertingkat di kawasan Jalan Halat No 161, Kecamatan Medan Area, Sumatera Utara. Lokasinya berdekatan dengan Kampus UISU dan ITM.
Berbekal tekad kuat dan hobi di bidang kuliner, mahasiswa Unsyiah ini banting stir jadi pengusaha.
“Sebenarnya saya tak ninggalin kuliah. Tapi rencana akan saya lanjutkan di Medan,” katanya.
Kafetaria yang dibuka awal tahun 2013 itu kini mulai diincar para penikmat kopi di Medan. Selain warga Aceh yang tinggal di Medan, warga setempat terlihat berminat mencicipi berbagai menu racikan Iroel. Apalagi trend ngopi di Medan cukup tinggi baik oleh lelaki maupun perempuan.
Selaku pemilik, ia terjun langsung sebagai barista dibantu sejumlah rekannya Feri asal Desa Gunung, Kecamatan, Kebayakan.
Rumah Kopi Gayo menyediakan sekira 40-an sajian menu minuman kopi dan makanan ringan seperti kentang goreng dan makanan lainnya. Espresso tentu tetap jadi andalan. Selain itu ada Clasic (tubruk) Coffe Drip, Caramel Macciato, Americano, Cappuchino, Latte, Coffee Vanilla, Moccacino, Coffee Frapping (blending) seperti Choco Caramel Latte, Vanila latte, Tiramisu dan puluhan menu lainnya. Racikan atau sajian minuman ini dibidani sendiri oleh Iroel.
Bahkan dalam waktu dekat Iroel berencana menawarkan espresso Ravioli yang merupakan espresso dengan sajian baru di dunia kopi karena memadukan sains dengan cara minum kopi.
Espresso ini dikemas dalam molecular gastronomy (kemasan udara). Saat menikmatinya, ada sensasi berbeda karena espresso baru dapat dinikmati setelah kantung udara meledak saat akan dimasukkan ke mulut.
Kini usahanya mulai berkembang. Terbukti dari jumlah pengunjung yang terus meningkat. Sesekali, sejumlah sponsur produk tertentu menggelar live musik di sana. “Grafik pengunjung terus meningkat,” katanya.
Penasaran dengan kualitas Kopi Gayo dan menu-menu-nya? Jika Anda ke Medan jangan lupa mampir ke Rumah Kopi Gayo. (Pang Uten eSKa)