Lut Tawar
Lut Tawarku
Malam ini
Diwajahmu tak terlihat bayangan bulan yang sangat aku kagumi
Wajahmu terlihat semakin tirus, layu dan sangat kelelahan
Tak ada yang engkau ceritakan, hanya airmatamu yang menceritakan semua
Perselingkuhan suamimu Sang Daratan dengan pengusaha, pejabat dan orang kaya telah menghancurkan hati dan harapanmu
Nafkah yang seharusnya kau terima dan terus mengalir dari Sang Daratan melalui sungai-sungai, sungai bawah tanahnya telah terputus oleh perselingkuhan itu
Bayi-bayi depikmu
Padi-padi petanimu
Telah dihancurkan sebelum mereka berkembang
Lut Tawarku
Malam ini
Airmata mengalir dari sebelah matamu
sepertinya matamu tak rela tuk menangisi perselingkuhan itu
Lut Tawarku
Malam ini
Seandainya tanganku bebas ku ingin menyeka airmatamu
Doa ku, kebajikan alami yang engkau miliki akan mewujudkan kebahagiaanmu
–
*Mustawalad, Sahabat Petani Kopi tinggal di Bener Meriah dan Aceh Tengah