Padangpanjang | Lintas Gayo – Memperingati Hari Sastra Nasional dan mengenang wafatnya sastrawan Chairil Anwar 28 April 1949, Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiah Sumatera Barat (UMSB) Padangpanjang laksanakan Seminar Sastra.
Seminar tersebut bertema “Mengembalikan Sastra Indonesia ke Pangkuan Mahasiswa dan Generasi Muda Indonesia, bertempat di Aula UMSB Padangpanjang, Minggu, 28 April 2013.
Acara tersebut dibuka Pembantu Dekan III UMSB Padangpanjang Afdal Riskin, M.Pd. Pihak Kampus mengapresiasi acara seperti tersebut, karena kegiatan seperti ini merupakan bagiain dari pembelajaran buat mahasiswa dan dosen.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena melalui kegiatan seperti merupakan salah satu usaha membangun generasi muda lewat sastra,” ungkap Afdal.
Para pemateri seminar tersebut terdiri dari Sulaiman Juned, S.Sn.,M.Sn. (Kepala Humas dan dosen Jurusan Teater ISI Padangpanjang, dosen UMSB Padangpanjang dan STKIP PGRI juga pendiri Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang). Muhammad Subhan (Novelis, Penulis Prosa, Ketua PPWI Padangpanjang, Ketua Umum Forum Aktif Menulis (FAM), dan Redaktur Sastra Koran Rakyat Sumbar).
Sulaiman Juned menyampaikan materi tentang mengenang penyair Chairil Anwar: Sekali berkarya sesudah itu mati. Sulaiman memfokuskan materinya tentang sejarah kehidupan dan proses kreatifitas Chairil Anwar dalam berkarya. Hal tersebut memotivasi generasi muda dalam meningkatkan kreativitas berkarya di dunia sastra.
“Contohlah kreatifitas Chairil Anwar dalam kreatifitasnya berkarya, jangan tiru kehidupannya,” ujar Salman yang juga Sastrawan Nasional Sumatera Barat asal Aceh.
Sementara itu Muahammad Subhan penulis Novel Rinai Kabut Singgalang menyampaikan materi tentang Proses Kreatifitas dalam Karya Sastra. Materinya lebih difokuskan kepada teknis penulisan karya sastra, semangat dalam menciptakan karya sastra seperti cerpen, novel, puisi, naskah drama dan karya sastra lainnya.
Subhan juga menjelaskan tentang kiat-kiat menembus media massa dan menerbitkan buku. Subhan mengungkapkan “Tulislah walaupun sehari hanya satu lembar, seminggu menjadi tujuh lembar, sebulan tiga puluh lembar, maka setahun jadilah tulisan itu satu buku,” paparnya.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan baca puisi penyair cilik Padangpajang Soeryadarma Isman (Salah satu penulis Antologi Puisi Negara di Atas Langit). Juga baca pusi Chairil Anwar oleh Teuku Afifuddin (Seniman asal Aceh dan mahasiswa Teater ISI Padangpanjang).(Ansar Salihin/red.04)