Budayawan Pantai Barat: Soal PKA-6, Provinsi Aceh Cukup Cerdas

Banda Aceh | Lintas Gayo – Kolomnis dan Budayawan dari Pantai Barat, Risman A Rachman menilai keputusan panitia Pekan kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 yang cuma melombakan beberapa cabang seni saja dirasa cerdas, karena dapat memacu daerah untuk mengembangkan seni budayanya sendiri.

“Keputusan itu cerdas, karena memberikan kesempatan pada daerah untuk

Risman A Rahman
Risman A Rahman

mengembangkan seni budaya sendiri,” kata Risman A Rahman kepada Lintas Gayo baru-baru ini, terkait hanya 6 item seni (Ranup Lampuan, Saman, Rapa’i Geleng, Seudati, paduan suara, dan teater rakyat) yang diperlombakan pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6.

Menurut Risman, langkah pembagian tempat pelaksanaan itu juga sebagai upaya menyedot turis, karena ada pilihan daerah yang dituju. “Seperti di Gayo dengan seni yang berbeda, turis datang ke Gayo, bukan melihat seni Gayo ke Banda Aceh, Gayo menjadi rugi,” lanjutnya.

Memfokuskan seni-seni budaya dari daerah pada satu wilayah, itu identik dengan cara menghibur raja, tetapi sangat rugi lantaran even yang bisa mendatangkan masa itu tidak menjadi perekat maksimal.

“tidak ada sejarah Aceh seni itu dipaksakan,” lanjut penulis yang dikenal sangat damai ini.

Dijelaskan juga, paling tidak even sejenis PKA bisa digelar di empat wilayah yang punya keterkaitan emosional seperti wilayah Pantai Timur, Pantai Barat Selatan, Aceh Raya, dan kawasan Leuser di Tengah Tenggara Aceh.

“Ini penting dan DIPA untuk itu ada, provinsi cukup mengatur jadwal dan promosi saja,” demikian ujar Risman.(atia/red.04).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.