Pns Vs Entrepreneur

Oleh : Vera Hastuti, M. Pd *)

 

Paradigma atau pemikiran yang mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan telah ‘menjadi orang’ jika orang tersebut telah menjadi PNS masih terasa kental di dalam pemikiran masyarakat Aceh termasuk juga Aceh Tengah. Orang tua akan merasa sangat bangga jika putra putri nya telah menjadi PNS, dan dengan begitu mereka merasa telah berhasil dalam mendidik, membesarkan dan menyekolahkan anak-anak mereka. Dan sebaliknya, jika seorang anak belum menjadi PNS maka acap kali masih dikatakan belum ‘menjadi orang’ atau belum masuk kategori orang yang dikatakan sukses.

Kuatnya karakter yang terbentuk dengan anggapan status sosial PNS lebih tinggi bila dibandingkan dengan tukang jual  bakso keliling atau tukang sol sepatu  memperlihatkan kepada kita kalau masyarakat kita hari ini masih berkutat dalam cengkeraman budaya feodalisme. Faktor tersebut membuat cara pandang  masyarakat tidak berubah dan berkembang, sehingga orang terus beriorentasi menjadi PNS dan enggan untuk mencari profesi lain misalnya berwirausaha. Di Aceh umumnya dan khusunya Aceh Tengah,  anggapan  bahwa menjadi PNS itu mempunyai kedudukan yang tinggi bila dibandingkan dengan menggeluti profesi yang lain masih terlihat kasat mata sampai saat ini.

Lamanya masa penjajahan,  membuat jiwa bawahan atau karyawan telah mendarah daging di dalam kutur kebudayaan di Indonesia. Penjajah pada masa itu Cuma mengambil keuntungan semata, tanpa mewariskan mental pemenang atau pemimpin pada orang Indonesia. Dan salah satu ‘warisan negatif”  bangsa penjajah adalah sifat pasif dan cepat berpuas diri pada suatu titik keadaan tertentu. Sehingga tidak memiliki jiwa untuk maju dan sukses.

Seperti kita ketahui saat ini, Pemerintah mengadakan penundaan sementara penerimaan PNS atau sering disebut dengan moratorium PNS yang berlaku mulai 1 September 2011 hingga Desember 2012.  Artinya, sampai dengan waktu tersebut tidak ada lagi penerimaan PNS di seluruh Indonesia. Adanya kabar moratorium penerimaan PNS ini pun sepertinya bak petir disiang bolong mengejutkan publik di seantreo nusantara ini, tak terkecuali para pencari kerja yang selama ini mengimpikan untuk menjadi PNS dan sekarang harus mengurungkan niatnya paling tidak untuk 2 tahun ini.

Untuk menghadapi sempitnya peluang kerja menjadi PNS, Masyarakat harus bisa meruntuhkan semua budaya fesimisme yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan. Masyarakat harus lebih bisa berpikir kalau menjadi seorang enterpenuer akan lebih baik dan pasti memberikan jaminan hidup kelak di hari tua.
Masyarakat harus menghilangkan mental fesimis  yang ada dalam diri. Dan sebaliknya harus menumbuhkan keyakinan dalam diri bahwa kesuksesan hidup bisa diraih tanpa harus melalui PNS.  Motivasi mempunyai pengaruh besar dalam melahirkan sebuah energi yang luar bisa tapi motivasi itu harus diiringi oleh rasa percaya yang tinggi.

Menurut data Sakernas empat tahun terakhir, terdapat lebih dari 11 juta penganggur atau 10.4% dari angkatan kerja usia 15 tahun keatas.  Peningkatan jumlah penggangguran terjadi pada perguruan tinggi, tidak kurang dari 250 ribu penganggur lulusan sarjana setiap tahunnya, 120 ribu lulusan Diploma III, dan 60 ribu lulusan diploma I dan II.

Data diatas menunjukkan, bahwa intansi pemerintah tidak akan mungkin menampung ribuan sarjana dan lulusan diploma yang lulus setiap tahunnya dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia baik Negeri maupun swasta. Untuk itu, diperlukan usaha atau cara lain untuk mencari pekerjaan lain atau bahkan bila mungkin menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Alangkah baiknya mulai sekarang kita harus membangun pola pikir enterpenuersif didalam jiwa, yaitu percaya diri, semangat, kerja keras, kreatif, inovatif, berani mengambil keputusan. Tidak takut gagal dan mampu membaca peluang. Kita harus berusaha mencoba bergelut dibidang lain, seperti berdagang, karena 90% sumber rezeki sebenarnya ada di perdagangan.

Cukup banyak pekerjaan yang menjanjikan penghasilan yang melebihi PNS asalkan kita mau bekerja keras, serius, tekun dan sungguh-sungguh, tapi kalau tekat hanya setengah-setegah atau ragu-ragu tidak akan memberikan hasil yang berarti.

Kita jangan mau menjadi orang yang berpikir instant, tapi laluilah hidup ini dengan penuh perjuangan. Ketika kita yakin bisa sukses dalam bidang enterpreneurship, lalu untuk apa lagi kita harus berbondong-bondong menjadi PNS yang peluanganya jauh dari harapan. Menjadi PNS ibarat memancing di Aquarium, artinya  sudah jelas besar dan jumlah ikan yang akan di dapat. Jika ingin mendapatkan ikan Paus maka memancinglah di Lautan samudera karena di sanalah letak ikan-ikan besar dan raksasa itu berada.

Guru SMA 1 Takengon *)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments