Takengen | Lintas Gayo – Sejak Desember 2012 sampai kini, ternyata DPRK Aceh Tengah belum melahirkan satu produk qanunpun yang sangat dibutuhkan daerah ini. Usulan dalam bentuk rancangan qanun sudah disampaikan ke DPRK, saat bupati Aceh Tengah masih dijabat Mohd Tanwier (Baong).
Catatan Lintas Gayo.com, usulan 9 raqan (rancangan qanun) yang diajukan Baong, tidak pernah disidangkan dan dibahas DPRK. Padahal usulan itu disampaikan 20 Desember 2012. Kemudian ditambah lagi dengan usulan bupati defenitif, Nasaruddin, pada Januari 2013 dan April 2014. Tetapi DPRK Aceh Tengah “galep” dediang. Hingga berita ini diturunkan belum ada satu qanunpun yang dihasilkan oleh orang pilihan rakyat ini.
Yang paling fatal, kabupaten Aceh Tengah bakal mendapat ancaman finalti dari Menteri keuangan, menyangkut persoalan anggaran. Menteri keuangan dalam surat edarannya, memberikan waktu kepada setiap daerah untuk menyampaikan usulan anggaran hingga batas waktu 31 Agustus.
Akan tetapi Menteri keuangan yang mengerti tentang kondisi Aceh Tengah, diguncang musibah besar berupa gempa, memberikan kelonggaran waktu bagi kabupaten ini untuk menyampaikan usulan DAU ( dana alokasi umum) hingga 30 September 2013.
Namun kenyataannya menjelang waktu 30 September, dewan belum melahirkan produk qanun. Bahkan ketika ditanya wartawan, ketua DPRK Zulkarnain, memberikan penjelasan, seperti menganggap remeh surat dari Menteri keuangan. “Lambat sedikit biasalah. Kami lagi bersidang sekarang. Kamis tanggal 3 Oktober, sudah rampung,” sebut Zul.
DPRK Aceh Tengah lebih banyak “dediang” sudah lama menjadi perbincangan masyarakat. Bahkan ketika musibah gempa melanda negeri ini, dewan tidak ada memberikan statemen dan solusi untuk meringankan beban rakyat. Dewan tidak pernah membahas secara khusus persoalan gempa Gayo.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti apakah Aceh Tengah akan mendapatkan finalti dari Menteri Keuangan. Bila mendapat finalti, maka pegawai tidak akan mendapatkan gaji, demikian dengan kegiatan lainnya, karena anggaran dana tidak dicairkan sepenuhnya. (Fazri Gayo)