Terjemahan Cerpen Gayo

 

Redaksi menerima email dan sms, sehubungan dengan tiga cerpen bersambung (Berawang Musane, Berinang Itangkir dan Sesilon Ken Kuning Emas). Pembaca meminta agar redaksi juga menerjemahkan falsafah Gayo, kata-kata dalam bahasa Gayo dalam cerpen tersebut.

Redaksi mengucapkan terima kasih atas saran dan permintaan yang baik ini, ternyata cerpen itu ada yang mengkritisi untuk diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Redaksi akan menerjemahkannya, sekaligus dalam edisi sambungan cerpen itu ( Mukuni Keredekke), sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Sekilas redaksi menerjemahkan judul dari cerpen dimaksud, tentu nantinya dalam cerpen itu juga dijelaskan makna dari kalimat/kata yang ada dalam cerpen bersambung Berawang Musane.

Berawang dalam bahasa Gayo maknanya, air sungai yang mengalir kelokasi yang lebih luas dari aliran sungai itu. Lokasi yang dialiri air sungai itu berbentuk seperti kolam, airnya di sini sudah agak tenang atau tenang tidak lagi sederas air yang mengalir dari aliran sungai sebelumnya.

Biasanya air lebih dalam daripada aliran sungai yang deras tadi. Di berawang ini biasanya banyak ikanya, selain itu ada kalanya ditempat tertentu, bibir sungai di seputar berawang sangat indah, ada pasirnya yang landai, sehingga menjadi tempat rekreasi.

Sementara sane artinya, mahkluk halus, penghuni tempat dalam berawang, atau sejenis hantu. Berawang Musane maknanya, adalah kolam yang terbentuk dari aliran sungai yang didalamnya ada mahluk halus (hantu).

Judul sambungan cerpen ini : Berinang Itangkir. Dalam bahasa Gayo tangkir itu adalah lokasi bibir jurang yang terjal, bebatuan di bawah jurang yang dalam ini siap memangsa korban bila jatuh, peluang selamatnya sangat tipis.

Di bibir jurang yang terjal ini, ada bagian yang kecil atau biasanya kayu yang tumbuh menjorok ke jurang. Batu atau kayu di bibir jurang yang menjorok ke jurang inilah disebut tangkir.

Sementara makna berinang sendiri, bermain ,  atau menjadikan lokasi di seputaran tangkir sebagai area tempat bermain. Bermain di bibir jurang yang terjal. Hampir sama maknanya dengan bait lagu  “Aman” yang dikumandangkan Dewantara, “ Berinang ipucuk”.

Sementara judul Sesilon Ken Kuning Emas maknanya, silau dengan gemerlap kuningnya emas.

Redaksi juga akan menerjemahkan beberapa kata/kalimat Gayo yang ada dalam cerpen ini. Semoga bermanfaat dan selamat mengikuti lanjutan cerpen dengan judul “Mukuni Keredekke”. Artinya tumbuh bisul diketiak. Bagaimana gambaran tubuh seseorang bila bisul tumbuh diketiaknya, bagaimana posisi bahunya? Selamat mengikuti. (Redaksi Lintas Gayo.Com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.