Takengen | Lintas Gayo– Aceh Tengah dikepung longsor dari beberapa sisi. Tanah dibekas amukan gempa itu labil, saat hujan deras yang terus menurus mengguyur negeri dingin itu, longsor dimana-mana. Ada 7 titik longsor, bahkan satu jembatan billy jebol dihantam banjir.
Melihat kondisi daerah dikepung musibah ini, Adam Mukhlis Arifin, anggota DPRA turun ke daerah pemilihannya, walau DPR Aceh belum membentuk kelengkapan dewan, sehingga secara aturan belum membenarkan anggota dewan turun ke lapangan dengan anggaran daerah.
“Ini mendesak, yang bisa saya lakukan, harus saya lakukan. Hasil turun ke lapangan sudah saya koordinasikan dengan Pak Gubernur dan pihak Bina Marga, sudah ditangani secepatnya,” sebut Adam Mukhlis, anggota DPRA dari PA ini, kepada Waspada, Minggu (2/11/2014), via selularnya.
Gergel Pirak, panggilan Adam saat konflik Aceh, saat turun ke lapangan ahir Oktober membawa Waspada, mengecek amukan banjir bandang di Gemboyah, Kecamatan Jagong, Aceh Tengah. Ada tiga titik di jalan ruas provinsi ini yang bermasalah, salah satunya jembatan putus, sehingga tidak bisa dilalui mobil, hanya sepeda motor dengan jembatan darurat.
“Akibat jembatan ini putus, ada ibu yang mau melahirkan terpaksa ditandu, sampai ke tempat yang bisa dilalui mobil. Jaraknya mencapai 3 kilometer,” sebut Halidin, Reje Kampung Gemboyah (Geucik), Kecamatan Jagong, saat melaporkan kepada Gergel Piraq, tentang keadaan masyarakatnya paska banjir bandang.
Karena tidak bisa dilalui mobil, Adam bersama rombongan, menaiki mobil pik up di seberang jembatan. Bahkan Adam duduk dibelakang, berbaur bersama masyarakat, demikian ketika pulang kembali ke mobil, Adam naik sepeda motor bersama reje kampung.
Saat meninjau lokasi longsor ini, Adam menelpon Anwar Ishak, Kadis Bina Marga Aceh. Usai meninjau beberapa titik longsor, Adam secepatnya kembali ke Banda Aceh dan mengagendakan pertemuan dengan gubernur dan pihak bina marga, untuk secepatnya mendapatkan solusi.
“Hasil pertemuan koordinasi itu, pihak bina marga secepatnya turun ke lapangan memperbaiki jembatan yang putus. Dan Alhamdulillah, kini sudah bisa dilalui kenderaan roda 4 dan enam, barusan saya di di SMS reje dari tiga kampung (Gemboyah, Arul Item dan Antara),” sebut Adam.
Sementara itu longsor yang menutupi badan jalan yang bukan menjadi tanggungjawab pihak provinsi (jalan negara), sudah ditangani pemda Aceh Tengah dengan mengerahkan alat berat. Aparat TNI dari Kodim 0106 juga turun ke lokasi, membersihkan badan jalan dari tumpukan tanah berlumpur.
Hingga berita ini diturunkan, Aceh Tengah masih diguyur hujan, badan jalan yang semula sudah dibersihkan dari longsor di beberapa titik, kembali ditutupi longsor dibeberapa titik. Alat berat dan petugas senantiasa stand by mengantisifasi keadaan, berusaha menormalkan sarana transportasi ini agar tidak lumpuh. (b32/Waspada edisi, Senin 3 Nov/2014)