Takengen | Lintas Gayo – Banyak cara demonstrasi atau unjuk rasa dapat dilakukan, lumrahnya dengan gerakan turun ke jalan, bahkan tindakan anarkis pun terkadang tak terelakkan.
Namun, cara berbeda ditunjukkan oleh Mahasiswa Pertanian Universitas Gajah Putih (UGP) Takengen, mereka lebih memilih “demo” melalui cara terhormat dengan menemui langsung pimpinan daerah setempat.
“Sebenarnya ingin ketemu bupati atau wakil bupati, namun karena tidak ada ditempat kami akhirnya diterima Sekda,” ungkap Ketua BEM Fakultas Pertanian UGP, Dedi Rahmat usai pertemuan yang berlangsung senin (14/9) di ruang kerja Sekda.
Menurut Dedi banyak hal yang dia sampaikan dengan sejumlah 5 orang perwakilan mahasiswa lainnya, mulai dari usulan soal pengelolaan bantuan kepada kelompok tani, pemanfaatan resi gudang, pemanfaatan cold storage hingga eksistensi indikasi geografis kopi arabica gayo.
Tidak hanya berkaitan dengan ranah pertanian, Dedi dan kawan-kawan juga konsen memperhatikan beberapa infrastruktur jalan yang dinilai butuh perhatian untuk ditangani segera.
Menanggapi masukan dan usulan dari pihak mahasiswa, Sekretaris Daerah Karimansyah terlebih dahulu mengungkapkan rasa bangga atas sikap mahasiswa yang lebih mengedepankan cara dialog.
“Usulan dan masukan dari mahasiswa seperti ini merupakan cara terhormat untuk menyampaikan aspirasi,” kata Karimansyah mengawali penjelasannya
Lebih lanjut Karimansyah menanggapi satu persatu usulan dan masukan dari para mahasiswa hingga pernyataannya yang berujung pada dorongan kepada mahasiswa untuk membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan selama masa perkuliahan
Tidak hanya itu, Karimansyah tetap mengharapkan masukan dan usulan ilmiah dan praktis dari para mahasiswa dengan cara dapat bertemu langsung seperti yang saat itu dilakukan, maupun berbentuk konsep pemikiran yang dituangkan dalam tulisan
Diantara perwakilan mahasiswa sempat bimbang dengan kondisi fasilitas kampus yang masih lemah dibanding dengan universitas lainnya yang sudah terlebih dahulu kesohor, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi kualitas lulusan UGP
Lantas Karimansyah menepis keraguan para mahasiswa agar tidak minder dengan keadaan, menurutnya para mahasiswa dapat memanfaatkan dampak positif dari globalisasi
“Saat ini dunia hanya seperti satu kampung kecil, kita bisa mengakses informasi tanpa sekat ruang dan waktu, penggunaan teknologi informasi harus dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa, kami kira dimana ada kemauan pasti ada jalan,” ucap Karimansyah menyemangati perwakilan mahasiswa
Diakhir pertemuan Karimansyah sekali lagi mengingatkan pentingnya dialog serupa terus dilakukan oleh mahasiswa sehingga ada keberimbangan informasi yang diharapkan berguna untuk mengisi ruang dalam agenda pembangunan daerah.(MK)