Blangkejeren | Lintas Gayo – HP bisa mendatangkan petaka. Setidaknya itulah awal kisah dua anak manusia yang bertugas di Blangkejeren, Gayo Lues. Perkenalan oknum hakim mediasi Mahkamah Syariah, RS dengan drg. MH, berujung dengan penangkapan oleh Wilayatul Hisbah, disalah satu rumah kontrakan Blangkejeren. Selasa, 6 Oktober 2015 kemarin, sekira pukul 15.00 WIB.
Awal perkenalan kedua pasangan ini bermula lewat seluler genggam. Dari pengakuan MH (oknum dokter gigi), mengaku perkenalanya dengan RS, atas jasa teman. Mulailah aksi telepon-teleponan dan akhirnya berujung pada pertemuan,
“Awalnya kami dikenalkan teman, setelah itu telponan, selanjutnya sering ketemuan,” jelasnya, saat diwancarai www.insetgalus.com. Selasa (6/10/2015) kemarin di kantor WH.
Persisnya saat itu, sang hakim mengontrak rumah di salah satu kawasan Puskesmas Blangkejeren. Secara kebetulan berdekatan dengan tempat kerja sang idaman (MH) yakni Puskesmas Blangkejeren, tatap mukapun berlangsung tanpa hambatan.
MH mengaku, semenjak kenal dengan RS, awal makan bareng berdua di salah satu café Blangsere. Selanjutnya sering diajak makan dan jalan-jalan di beberapa tempat lokasi wisata lokal.
Terus berlanjut, mereka bukan saja ketemuan di Gayo Lues, melainkan sudah pernah bertemu diluar daerah. “Waktu itu, kami ketemu disebuah daerah di Medan,” terang pasangan ini. Hubungan mereka terus berlanjut, MH juga mengetahui jika pasangan (RS) sudah memiliki istri, “Iya, saya sudah tahu dia memiliki istri,” ujar dokter gigi ini dengan polos.
“Saat diintrogasi dia (wanita), bilang sudah melakukan perbuatan layaknya suami istri,” jelas patiambang, salah satu kasi di WH Gayolues yang mengintrograsi insan berlainan jenis yang ditangkap dirumah kontrakan ini.
Hubungan mereka juga sudah berlangsung lama. “Kami sudah berhubungan semenjak dua tahun yang lalu, gak perlukan saya katakan pernah melakukan atau tidak,” ucap MH, seperti dikutip Patiambang.
Meski malu dan menyesal dengan perbuatannya, MH mengaku tulus menjalin hubungan dengan RS, “saya serius menjalin hubungan dengannya,” terang MH, dan berharap sang pujaan hati mau bertanggung jawab.
Sementara RS oknum Hakim mediasi di Mahkamah Syariah Galus ini, tidak mau berkomentar. Bahkan saat wartawan menanyakan perihal hukuman apa yang akan diterima dan pasal apa yang mereka langgar dalam qanun-qanun Syariat Islam serta dicambuk berapa kali? dia tetap memilih bungkam. Hanya menundukkan kepala, ketika beberapa jurnalis mengabadikan foto RS.
Bagaimana kelanjutan kisah ini? ( Sumber Insetgalus/ Red LG)