Takengen | Lintas Gayo – Dalam rangka memperingati hari Pahlawan tgl 10 November 2016 di Kab. Aceh Tengah, dilaksanakan Upacara pengibaran sang saka merah putih. Kamis (10/11/2 016).
yang bertindak sebagai Inspektur Upacara oleh Plt Bupati Aceh Tengah Drs. Alhudri, MM, selaku Komandan upacara Pa Sandi Inteldim 0106/Aceh Tengah Lettu Inf Usep Haerudin dan selaku Perwira Upacara Pasi Pers Dim 0106/ Ateng Lettu Inf Suratin, bertempat di lapangan Setdakab Aceh Tengah Jln. Yos Sudarso Kp. Kuteni Reje Kec. Lut Tawar Kab. Aceh Tengah yang di ikuti ± 500 orang.
Tampak hadir dalam upacara tersebut antara lain, Dandim 0106/ateng Letkol Inf Didit Hari Prasetyo Putro, S.I.P. Wakapolres Aceh Tengah Kompol Rusidi, SH.MH.
Selain itu tampak juga Kepala Mahkamah Syari’ah Islam Aceh Tengah H. Alam suhada, Kadishub Aceh Tengah an. Drs Iskhak, para Veteran dan tokoh adat juga tokoh masyarakat Aceh Tengah.
Dibarisan yang memadati lapangan juga berbaris rapi satu pleton anggota Kodim 0106/ateng, Satu Pleton anggota Polres Aceh Tengah, Satu pleton Tagana kab. Aceh Tengah, Satu Pleton Satpol PP Kab. Aceh Tengah serta juga para siswa – siswi SMU dan MAN dan Akbid di lingkungan Aceh Tengah.
Dalam upacara tersebut, Plt Bupati Aceh tengah, membacakan pesan dari menteri sosial, antara lain;
1. Setiap tanggal 10 November bangsa Indoneswia memperingati hari Pahlawan sebagai momen reflektif untuk member makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.
2. Pada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara pasukan Indonesia dengn pasukan Asing setelah Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan peristiwa tersebut juga memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah Politik ketakutan melainkan Politik harapan.
3. Semangat kepahlawanan adalah semangat persatuan yan bulat – mutlak dengan tiada mengecualikan sesuatu golongan dan lapisan, semangat kepahlawanan adalah semangat membentuk dan membangun nengara.
4. Perintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla hadir dengan menawarkan visi transformatif Terwujud Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong – royong.
5. Gerakan revolusi mental diharapkan bias mendorong gerakan hidup baru, dalam bentuk :
a. Perombakan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, yang merintangi kemajuan.
b. Peningkatan dan pembangunan cara berfikir, cara kerja, dan cara hidup yang baik.
6. dengan tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong, maka saya yakin bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda dan dapat menjadi bangsa pemenang, mampu bersaing dengan Negara dan bangsa lain. Hal ini sejalan dengan tema hari pahlawan 2016 yaitu “Satukan Langkah Untuk Negeri”.
Upacara yang berlangsung hikmat, berakhir sekira pukul 09.30 Wib, berjalan dalam keadaan aman, tertib dan lancar. ( rel/Sukardi/LG 008).