Pemerintah Aceh Siap Hibah Lahan Demi Perluasan Asrama Haji

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima kunjungan silaturrahmi dan audiensi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Aceh, di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa, (28/7/2020).
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima kunjungan silaturrahmi dan audiensi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Aceh, di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa, (28/7/2020).

Banda Aceh | Lintasgayo.com – Pemerintah Aceh siap menghibah lahan demi perluasan Asrama Haji kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Aceh.

Hal tersebut disampaikan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, usai mendengar paparan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Aceh, tentang rencana pengembangan Asrama Haji Aceh, di Pendopo Gubernur Aceh, Selasa, (28/7).

“Kita sangat mendukung, karena manfaatnya dirasakan langsung masyarakat,” ujar Plt Gubernur Aceh.

Selain menghibahkan lahan yang sudah ada tersebut, Nova akan membantu pembebasan lahan baru yang dibutuhkan pihak UPT Asrama Haji.

Nova mengatakan akan mengalokasikan dana hibah kepada UPT Asrama Haji Embarkasi Aceh sesuai ketentuan dan kemampuan anggaran Pemerintah Aceh.

Dana tersebut akan dapat dimanfaatkan langsung oleh UPT Asrama Haji untuk pengadaan lahan yang dibutuhkan.

Sebagai seorang arsitek,  Nova memberikan saran terkait desain asrama haji itu. Asrama Haji, selain  mampu menampung kapasitas jamaah haji, juga memiliki  nilai estetika dan modern.

“Posisi asrama haji sangat strategis, ia berada di jalan protokol, kurang dari satu kilometer ada kantor pusat Pemerintahan Aceh. Ada begitu banyak orang yang melintasi jalan itu dan akan melihat gedung asrama haji. Karena itu, harus dipastikan desain gedung harus menarik, “kata Nova.

Dalam kesempatan itu, Nova juga menawarkan, jika memungkinkan, gedung baru Asrama Haji itu tidak lagi dibangun di lokasi saat ini. Namun dipindahkan ke lokasi lainnya. Nova mengatakan, Pemerintah Aceh siap untuk menghibahkan lahan di lokasi yang lain untuk pembangunan tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Plt Gubernur meminta langsung Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat yang juga memfasilitasi rapat tersebut untuk berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Aceh (BPKA) agar mendata  aset tanah milik Pemerintah Aceh. Nova meminta kedua lembaga pembantunya itu, mencarikan lahan yang cocok untuk lokasi bangunan asrama haji yang baru.

Dengan demikian, kata Nova, selain memiliki dua lokasi. Asrama Haji Aceh juga akan memiliki gedung yang seragam bentuk desainnya. Tidak ada desain yang berbeda. Dan akan nampak lebih indah.

Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Aceh, Ali Amran, melaporkan, dalam kurun waktu 2020-2024 pihaknya akan melakukan revitalisasi dan pengembangan gedung baru di Asrama Haji Aceh. Menurutnya, fasilitas sarana dan prasarana saat ini sudah tidak memadai lagi bagi jamaah haji.

Sejumlah infrastruktur baru yang akan dibangun itu, antara lain, pembangunan gedung asrama pemondokan 4 lantai, pembangunan area dan bangunan manasik haji, pembangunan gedung penginapan 3 lantai, pembangunan gedung serbaguna, pembangunan gedung klinik dan pembangunan gedung asrama haji A dan B.

Ali mengatakan, seluruh biaya pembangunan infrastruktur baru itu sudah ditanggung oleh Kementrian Agama RI. Sementara itu, pihaknya juga membutuhkan lahan baru untuk tempat pembangunan sejumlah gedung baru tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya meminta bantuan dan dukungan Pemerintah Aceh untuk menghibahkan dan melakukan pembebasan lahan di sekitar asrama haji itu.

Sementara itu, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh  Zahrol Fajri,  mengatakan, sesuai arahan Plt Gubernur, dirinya siap untuk menindaklanjutinya bersama BPKA  akan mencarikan lahan yang cocok untuk pembangunan gedung baru Asrama Haji Aceh itu.

“Lokasi asrama haji saat ini yang berada di tengah kota sudah tidak efesien lagi, sehingga sering menimbulkan kemacetan. Karena itu, kita ingin mencari lokasi yang strategis untuk lokasi gedung baru, salah satunya lokasi yang berdekatan dengan bandara, ” kata Zahrol.

Senada dengan Plt Gubernur, Zahrol juga sangat mendukung pembangunan gedung baru di Asrama Haji Aceh. Menurutnya, fasilitas sarana dan prasarana saat ini belum cukup dan belum memadai dengan kebutuhan jamaah.

“Fasilitas asrama saat ini belum lengkap, contohnya tidak ada klinik kesehatan,  Kalau ada jamaah yang sakit maka harus dirujuk ke rumah sakit dulu. Demikian juga untuk vaksin bagi jamaah,  kemudian juga belum ada taman edukasi manasik haji, termasuk duplikat pesawat, “tutur Zahrol.

“Karena itulah kami dari pihak Pemerintah Aceh sangat mendukung dan akan membantu pembangunan sejumlah fasilitas baru di asrama haji, apalagi tahun ini bapak Gubernur juga telah membentuk tim penyusunan rancangan Qanun Aceh tentang penyelenggaraan haji Aceh,” ujar Zahrol.

Ikut hadir dalam rapat tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama RI,  Iqbal dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh, T. Mirzuan. (PR)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.