Aceh Singkil dan Aceh Tenggara Dukung Penuh Lahirnya Provinsi ALA

Lintasgayo.com – Berdasarakan Rapat Koordinasi (Rakor) pembentukan dan lahirnya Provinsi Aceh Lauser Antara (Prov ALA) oleh KP3ALA dan perwakilan  di Hotel Garuda, jalan  Sisingamagaraja, Medan, Sumatera Utara. Minggu 11/10/2020.

Menurut Bupati Aceh Singkil yang diwakili Staf Ahli Bupati Dodi, mengatakan, terkait dengan perjuangan untuk pemekaran Provinsi ALA ini Kita harus belajar dari kesalahan kita terdahulu pada saat pembentukan ALA ini.

“Kita harus berkeyakinan bahwa ALA ini harus jadi dan harus menjadi provinsi, di wilayah kita ini terdapat 2 salam dari 3 salam yaitu Babussalam dan Subulussalam maka tidak ada alasan untuk tidak terbentuknya provinsi ini,” kata Dodi.

Disamping itu Tokoh Senior Pembentukan ALA Drs. H. Armin Riski, menceritakan sejarah perjuangan terdahulu dan mengatakan bahwa saya sudah bersumpah semoga saya diberikan umur yang panjang dan saya mengatakan ALA harus mekar.

“Tidak perlu takut kita ini ingin mekar bukan makar, maka jangan lagi lakukan langkah-langkah yang membuang-buang waktu, buat gerakan dan strategi yang tepat,” tegasnya.

“Kita harus siap apapun harus kita lakukan, kita disini ingin memajukan Aceh, tidak salah apabila terdapat beberapa Provinsi di Aceh akan tetapi hanya ada 1 Nanggroe, semangat buat kita semua agar cita-cita kita terwujud,” pungkasnya.

Disisi yang lain dari tokoh masyarakat Aceh Tenggara Burhan, dimana Bupati Aceh Tenggara mengatakan sangat mendukung , beliau mengatakan kepada saya secara langsung, bahwa beliau menyampaikan salam dan apabila sudah saatnya pak Bupati akan tampil ke publik.

“Untuk itu kita harus mempelajari strategi nasional, dokumen terakhir sudah kita sampaikan ke komisi 2 DPR RI dan sudah kita sampaikan ke Sekretariat Negara pada waktu itu,” kata Burhan.

Perlu dan sangat penting kita ketahui secara dokumen kita rasa sudah lengkap tinggal keberanian kita membuat kebijakan yang tepat dari Pimpinan Daerah yaitu Bupati maupun DPRK di 6 Kabupaten Kota. jelasnya. (Putra Mandala/FG)

Comments are closed.