Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar sudah menyatakan dia tidak melakukan intervensi apapun dalam menentukan siapa yang menjadi Sekda Aceh Tengah. Benarkah? Tidakkah Shabela “bermain” menggunakan powernya?
Sebagai orang nomor satu di Gayo Lut, Shabela punya kepentingan dan punya wewenang untuk menentukan siapa pemimpin ASN yang menggerakan roda pemerintahan.
Benarkah Shabela membiarkanya siapa yang terpilih menjadi Sekda. Shabela menyebutkan semuanya mengikuti aturan main, sesuai prosedur. Terserah hasil seleksi panitia dan keputusan ahirnya berada di tangan gubernur? Jujurkah Shabela?
“Oooo begitu ya, bukankah bupati punya wewenang untuk menentukan siapa pemimpin ASN di wilayahnya,” tanya penulis ketika bertemu dengan Shabela saat awal mula dilakukan pendaftaran calon Sekda Aceh Tengah.
“Saya tidak menggiring panitia untuk memuluskan seseorang dan saya tidak menentukan siapa yang akan menjadi Sekda, biarlah semuanya berlangsung sesuai aturan,” sebut Shabela Abubakar.
Awal pendaftaran ada enam nama yang mendaftar menjadi calon Sekda; Amir Hamzah (ketua Bappeda Aceh Tengah), Arslan Abdul Wahab asisten administrasi umum, Haroen Manzola, assisten administrasi pembangun, Mursyid asisten pemerintahan dan Subandy AP dan Windi Darsa Sekwan DPRK.
Tim Baperjakat Aceh Tengah yang diketuai Jamaluddin, ahirnya mengumumkan hasil seleksi, ada tiga nama yang lulus. Amir Hamzah, Horen Manzola dan Subandhy AP.
Ketika tiga nama ini muncul, Dialekis kembali bertanya kepada Shabela, siapa yang bakal menjadi Sekda? Justru Shabela balik bertanya “Menurut kamu siapa yang akan menjadi Sekda”?
“Duh saya bukan bupati mana mungkin menilainya. Ketiga nama hasil seleksi Baperjakat adalah putra terbaik daerah ini,” jawab penulis mendapat pertanyaan itu.
“Saya juga seperti itu, mereka bertiga adalah putra terbaik. Siapa nanti yang menjadi Sekda, biarlah Pak Gubernur yang menentukanya. Saya tidak mau menjadi beban dalam memilih seseorang, karena semuanya dekat dan semuanya adalah ASN pilihan,” sebut Shabela.
“Ah yang benar, masak bupati tidak turut menentukan”? tanya penulis. “Benar, kalau saya mau intervensi panitia seleksi dari awal sudah saya lakukan, namun tidak saya lakukan, karena mereka yang mendaftar adalah putra terbaik negeri ini,” jelas Shabela.
“Walau ada orang yang saya harapkan lolos seleksi tiga besar, namun dia tidak lolos. Saya tidak masalah ketika panitia tidak meluluskanya. Semuanya saya serahkan kepada panitia untuk mengikuti prosedur dan aturan main,” sebutnya yang enggan mengatakan siapa yang dia harapkan lulus tiga besar.
Setelah lulus seleksi tiga nama, proses penetapan SK jabatan Sekda Aceh Tengah juga terbilang sedikit lama. Kembali Dialeksis.com menanyakan kepada Shabela bagaimana sudah perkembangan Sekda Aceh Tengah.
Shabela menjawabnya masih di Gubernur Aceh. Beberapa hari menjelang pelantikan Sekda, Shabela ke Banda Aceh langsung mengambil SK Sekda Aceh Tengah dari Gubernur, namun Shabela mengakui belum mengetahui siapa yang di SK kan untuk menjabat Sekda Aceh Tengah.
Sehari sebelum pelantikan, Jumat (05/3/2021) usai shalat, Shabela berkumpul dengan tiga calon Sekda, makan bersama yang turut didampingi Arslan Abdul Wahab Plt Sekda Aceh Tengah. Shabela berusaha membangun kekompakan siapapun nantinya yang akan dilantik esoknya, kekompakan itu tetap terjaga.
Makan bersama ketiga calon Sekda bersama bupati dan Plt Sekda terlihat akrab. Mereka mengenakan baju warna putih. Apa karena hari Jumat untuk shalat atau memang mereka kompak dan sepakat untuk mengenakan pakaian putih.
Tuhan menentukan takdirnya, Subandhy AP ahirnya pada Sabtu (06/3/2021) dilantik menjadi Sekda Aceh Tengah. Usai sudah teka teki siapa Sekda Aceh Tengah yang selama ini “tertutup” tidak tersiar ke publik.
Putra kelahiran Takengon 27 November 1975, Alumni D 4 STPDN Jati Nangor1998, S2 Univesritas Indonesia 2007 resmi dilantik menjadi ASN nomor satu di negeri Gayo Lut. Dia akan mendampingi sisa sisa kemimpinan Shabela dan Firdaus (2017-2022) yang dilantik pada 28 Desember 2017.
Siapa yang akan menjadi Sekda Aceh Tengah, berulang kali penulis tanyakan kepada Shabela, jawabannya tetap sama, dia tidak mau mengintervensi panitia seleksi, semuanya sesuai prosedur. Ahirnya Subandhy AP yang dilantik. **** (Bahtiar Gayo/Dialeksis.com)
Comments are closed.