Takengen | Lintasgayo.com- Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar berharap Kampung Blang Kolak 1 masuk 3 besar Nasional untuk Kompetisi Keterbukaan Informasi yang sedang digelae secara nasional oleh Komisi Informasi Pusat dan Kementerian Desa Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan Shabela dalam sambutannya pada kunjungan rombongan Tim Penilai Kompetisi Keterbukaan Informasi dari Pusat di Aula Kantor Pemerintah Kampung Blang Kolak 1, Sabtu (30/8/2021).
Ia menjelaskan, Kampung Blang Kolak 1 dihuni oleh masyarakat yang heterogen, masyarakat yang berbeda suku dan budaya.
Menurut Shabela, pihaknya sudah menyaksikan langsung bagaimana upaya perangkat desa di desa ini dalam mencapai sepuluh besar keterbukaan informasi.
“Blang Kolak 1 ini luar biasa, patut di apresiasi karena mewakili Aceh Tengah masuk sebagai 10 besar terkait keterbukaan informasi,”
“Tadinya, kampung ini benar-benar berlomba dengan berbagai kendala, macam-macamlah (kendala), katakan seperti SDM, alat, dan lain-lain. Nah ini dia tepati. Tak ada hal yang menghalangi, harus berhasil, maka beliau (Reje) membenahi diri. Kami melihat sendiri,” kata Shabela saat memberi sambutan.
Sepuluh besar dari 75 ribu kampung ujar Shabela, patut untuk disyukuri dengan menggelar sebuah syukuran.
“Kalau saya jadi reje, saya akan potong kerbau. Jadi kalau nanti poton kerbau, undang kami,” seloroh Shabela.
Kampung Blang Kolak 1 terang Shabela, punya berbagai fasilitas pendukung, seperti rumah sakit swasta dan kampung yang berada di komplek desa.
“Jadi kalau rejenya jangan tertinggal, rejenya yang lebih hebat dari bupati sebenarnya,” ucap Shabela.
Nama Blang Kolak 1 lanjut Shabela, merupakan nama dari lapangan atau hamparan yang terletak di kampung ini, karena Blang Kolak artinya hamparan. Lapangan ini kini menjadi sarana olahraga seperti sepakbola.
Berharap Diundang Istana
Shabela juga berharap Kampung Blang Kolak 1 bisa diundang ke istana jika berprestasi dalam bidang keterbukaan informasi. Ia optimis desa tersebut masuk 3 besar secara nasional.
“Biasanya, mimpi saya jadi kenyataan. Biasanya benar. Kalau reje diundang ke istana, saya akan ikut serta,” tambah Shabela, disambut tepuk tangan undangan yang hadir di lokasi itu.
“Di tiga besar, itu mimpi saya. Saya yakin. Kalau urutan pertama saya tidak tahu. Karena saya hampir tidak pernah ke istana” terang Shabela.
Ia mengaku menemui Presiden Jokowi untuk mengusulkan penegerian Universitas Gajah Putih.
“Aceh Tengah ini adalah rumah kedua Jokowi,” ungkap Shabela.
Terkait kompetisi keterbukaan informasi yang sedang diikuti Kampung Blang Kolak 1, sebab ia mendengar fasilitas pendukung sudah mulai terpenuhi.
Bahkan Shabela bersaksi, Kampung Blang Kolak 1 memang melakukan keterbukaan publik, sehingga Pemkab terus memacu Kampung Blang Kolak 1 dalam keterbukaan informasi.
“Saya percaya tim penilai yang hadir adalah tim independen, tidak boleh diintervensi. Namun karena sudah disambut secara adat, bapak-bapak sudah menjadi warga di sini, jadi bapak susah nanti, jadi mau tidak mau harus memenangkan,” kelakar Shabela, kemudian disambut tawa tamu yang ada di aula tersebut.
Shabela menganggap, capaian Blang Kolak 1 sebagai sepuluh tingkat Nasional merupakan sesuatu yang luar biasa, sehingga Pemkab Aceh Tengah terus memberi dukungan kepada kampung ini untuk membantu pembangunan daerah,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu hadir tim penilai dari Komisi Informasi Pusat, perwakilan Kemendes RI, personel BAKTI Kominfo RI, pereakilan DPMG Aceh, Kominfosa Aceh dan Kominfo Aceh Tengah bersama Kepala Bappeda Aceh Tengah. *** (rel)
Comments are closed.