Redelong, | Lintasgayo.com – Wakil Bupati Bener Meriah, Dailami resmi mempolisikan empat akun media sosial facebook (FB) karena ia nilai telah menghina dirinya dengan kalimat yang tidak pantas.
“Ia benar, Pada 31 Maret 2022 secara resmi saya telah melaporkan empat akun FB kepada pihak kepolisian. Sayang merasa akun tersebut telah menghina saya,” katanya saat dikonfirmasi awak media, Selasa 19 april 2022 .
Dailami menegaskan, Tujuan dilaporkannya akun Fb tersebut untuk memberikan pemahaman bagaimana menggunakan media sosial dengan baik. Sebab menurutnya, postingan yang dimuat oleh keempat akun tersebut bertentangan dengan hukum.
Dailami menjelaskan postingan yang menurutnya menghina dari keempat akun itu benar-benar tertuju kepada dirinya. Pasalnya, postingan tersebut muncul setelah pemilik akun tersebut pulang dari Rumah (Pendopo Wabup).
“Keinginan mereka tidak saya penuhi lantas sorenya mereka memposting dalam laman FB kata-kata yang tidak pantas, berarti jelas status yang diposting itu buat pribadi saya,” Katanya
“Dilaporkanya akun tersebut, bukan karena kita benci kepada orangnya, akan tetapi kita benci kepada perilakunya. Kita berharap, oknum-oknum tersebut dapat merubah perilaku nya apalagi ini pada bulan Ramadhan, ” Tambahnya
Saat ditanyai wartawan apa keinginan para oknum tersebut, Dailami mengungkapkan mereka meminta agar dirinya memenangkan salah satu tender proyek untuk seseorang.
“Inikan aturan semuanya, mana boleh memenangkan sembarangan,” Katanya
“Pada prinsipnya mereka teman-teman saya juga, namun karena keinginan mereka tidak saya penuhi mereka benci dan marah kepada saya,” Tambahnya
Terkahir, Dailami meminta kepada aparat penegak hukum untuk memproses persoalan ini, agar ini menjadi efek jera dan kedepan masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Pihak kepolisian sudah menyarankan agar ini diselesaikan secara musyawarah. Namun, hingga saat ini belum ada itikad baik dari mereka untuk meminta maaf.
“Hingga saat ini mereka belum datang meminta maaf, entah memang mereka tidak ada itikad baik, atau ketika mereka datang saya di luar daerah itu saya belum tau yang jelas mereka belum meminta maaf,” tegas Dailami.
(Mhd)
Comments are closed.