Redelong | Lintasgayo.com – Penjabat (Pj) Bupati Bener Meriah, Haili Yoga mendatangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengusulkan pembangun berbagai infrastruktur di Kabupaten Bener Meriah terutama mengenai pembangunan jembatan.
Turut mendampingi, Pelaksana tugas Sekretaris Daerah (Plt. Sekda) Kabupaten Bener Meriah Armansyah, dan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Safriadi.
Kedatangan Pj. Bupati, Plt. Sekda dan Kalak BPBD Kabupaten Bener Meriah itu disambut langsung oleh Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jhonny Sumbung di ruang kerjanya, Rabu (5/10/202).
Pertemuan antara Pj. Bupati Bener Meriah Haili Yoga, dengan Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jhonny Sumbung yang berlangsung di Kantor BNPB Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur itu, Pj. Bupati mengusulkan kepada BNPB melalui Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jhonny Sumbung mohon kiranya untuk membangun 14 jembatan diberbagai titik pascabencana yang melanda Kabupaten Bener Meriah dalam beberapa tahun terakhir.
“Selaku Pj. Bupati Bener Meriah, saya dalam kesempatan itu mengusulkan kepada BNPB melalui Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, bapak Jhonny Sumbung selaku Direktur, mohon kirannya untuk membangun 14 jembatan diberbagai titik yang rusak pasca bencana yang melanda Kabupaten Bener Meriah dalam beberapa tahun terakhir,” kata Haili Yoga melalui pesan singkatnya.
Menurutnya, cukup banyak infrastruktur di Kabupaten Bener Meriah yang rusak seperti jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya, akibat bencana yang melanda, baik itu berupa banjir, tanah longsor, puting beliung dan lainnya. “Itu semua kita jelaskan kepada Bapak Jhonny,” Sumbung selaku Direktur pada Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, jelas Pj. Bupati.
Lanjut dia, kalau infrastruktur ini tidak segera diperbaiki khususnya jembatan, ini tentu akan mengakibatkan perekonomian masyarakat menjadi terganggu, pendapatan mayarakat dan daerah akan berkurang, ini juga akan berpengaruh terhadap angka kemiskinan di Bener Meriah.
“Jembatan yang rusak itu memang seharusnya dibangun sebagai kebutuhan kelancaran aktivitas masyarakat mengangkut hasil pertanian baik pada bidang holtikultura dan kopi arabika, agar laju inflasi di Bener Meriah dapat kita tekan,” tegasnya.
Menurut Pj. Bupati, sejak 2015, BNPB memang belum pernah melaksanakan progam rehabilitasi dan rekonstruksi di Bener Meriah. “Maka dalam pertemuan tadi kita mengharapkan kepada BNPB untuk dapat membantu biaya pembangunan jembatan yang rusak pasca-bencana di Bener Meriah, ujarnya.
Ditambahkannya, apa yang pihaknya sampaikan dan usulkan kepada BNPB melalui Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jhonny Sumbung disambut dengan baik. “Beliau sangat menyambut baik apa yang kita sampaikan, khususnya terkait usulan untuk membangun 14 jembatan yang rusak pasca-bencana, pihak BNPB siap untuk membantu pembiayaan pembangunan jembatan itu asalkan syaratnya terpenuhi,” sebutnya.
BNPB lanjutnya, siap untuk membantu pembiayaan pembangunan jembatan asalkan syarat – syarat sirklus E- Proposal terpenuhi dan dua kriteria dasar dalam rehabilitasi dan rekonstruksi juga terpenuhi,” tegasnya..
Adapun yang dimaksud dengan kriteria itu, adalah tidak melampaui dua tahun pascabencana dan ada aset yang rusak atau terdampak bencana serta bukan membangun infrastruktur di titik baru. Jika kriteria dan syarat-syarat terpenuhi kemungkinan BNPB akan segera membantu pembiayaannya.
“Dalam pertemuan itu pihak BNPB juga juga berterima kasih kepada Pemkab Bener Meriah atas kunjungannya dalam rangka percepatan pembangunan daerah sebagai kebutuhan masyarakat di Bener Meriah,” kata Pj. Bupati mengutip pernyatan Jhonny Sumbung dalam pertemuan tersebut.
Pada pertemuan itu, Kalak BPBD Kabupaten Bener Meriah juga didampingi oleh Kabid Kedaruratan Anwar Sahdi. (*)
Comments are closed.