Banda Aceh | Lintas Gayo : Pemerhati kopi dari Dataran Tinggi Gayo Kabupaten Aceh Tengah, Muhammad Syukri dinyatakan sebagai juara pertama dalam program lomba artikel lingkungan dengan tema “Sejahtera tanpa merusak” yang digelar oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh dan ICCO sejak dua bulan terakhir.
Karya tulis Muhammad Syukri yang berjudul “Kopi Konservasi, Mengais Rejeki Dari Bumi Lestari” dinilai lebih unggul dari 68 artikel yang diseleksi oleh dewan juri artikel lingkungan ini antara lain, Maimun Saleh (Rektor MJC), Yarmen Dinamika (Redaktur Harian Serambi Indonesia) dan Muhamad Nizar (unsur Walhi Aceh).
“Yang diunggulkan adalah kelengkapan tulisan, terkait akurasi data serta ada tawaran solusi dari penulis bagaimana “sejahtera tanpa merusak” sebagaimana tema yang dimaksud,” kata salah seorang dewan juri, Maimun Saleh saat diminta panitia memberi sambutan diacara yang digelar di Restoran Lamnyong Banda Aceh tersebut, Kamis (25/8).
Muhammad Syukri yang mengaku tulisannya tersebut dimuat di situs berita Lintas Gayo tersebut berhak mendapatkan sertifikat Walhi dan membawa pulang uang pembinaan senilai Rp.3,5 juta.
“Ini penghargaan yang kedua yang saya peroleh setelah pada tahun 1999 dinyatakan sebagai juara menulis tentang ekosistem Leuser,” kata Muhammad Syukri kepada Lintas Gayo.
Sementara untuk pemenang kedua lomba tulisan artikel lingkungan tersebut diraih Herman RN dari Banda Aceh dengan tulisan berjudul “Menambang Kematian”, Pemenang ketiga Teuku Kemal Fasya dengan judul tulisan “Dicari Gubernur Penyelamat Lingkungan”, Dan juara keempat diraih Mualim Hasibuan asal Sabang dengan judul tulisan “Pengelolaan Kawasan Laut Berbasis Komunitas di Gampong Ie Meule Sabang”.
Selain pemenang lomba artikel lingkungan ini, Walhi juga mengumumkan pemenang lomba foto lingkungan dengan tema yang sama “sejahtera tanpa merusak.” Juara pertama diraih oleh Fahreza Ahmad dengan foto berjudul “Listrik Mikrohidro.” Pemenang kedua diambil Ahmad Ariska dengan judul fotonya “Mati Satu Tumbuh Seribu.” Pemenang ketiga diberikan kepada Budi Patria dengan judul “Bawa Pulang Rotan,” dan pemenang fotografer lingkungan keempat jatuh kepada Heri Juanda dengan judul “Mengolah Gula Tebu.” (Khalis).