Lagi, Harga Kopi Arabika Merosot

Redelong | Lintas Gayo – Diawal bulan Oktober 2011 ini, harga kopi Arabika di dataran tinggi Gayo Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah merosot di pasaran. Menurut sejumlah pedagang kopi disebabkan harga beli eksportir juga melemah.

Imbasnya, mulai dari eksportir besar hingga agen kopi tingkat kabupaten dan harga beli di tingkat petani otomatis ikut turun. Seperti dikatakan Rizal, seorang pedagang kopi dan pemilik penggilingan kopi di kampung Blang Panas, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Senin (3/10/2011).

Dirincikan Rizal, harga beli kopi dibeli agen dari petani di bulan September 2011, gabah kopi arabika Rp. 28 ribu perkilogram. Sedangkan Oktober ini menurun menjadi Rp.25 ribu perkilogramnya.

Begitu juga dengan labu super kopi arabika, pada bulan lalu Rp.29 ribu perkilogram, ternyata mengalami penurunan menjadi Rp.27 ribu perkilogram. “Pada tingkat petani dan agen jual beli kopi masih dalam tahapan jenis gabah dan labu, setelah itu di olah menjadi kopi bersih dengan kadar air yang telah ditentukan sesuai permintaan eksportir,” kata Rizal.

Turunnya harga kopi itu senada dengan Rizal, dikatakan H. Syukar, salah seorang Toke Kul (pedagang besar) kopi di Kampung Simpang Tiga Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.

Dari amatannya harga kopi pada bulan ini menurun. Seperti kopi arabika kering dengan kadar air 12 hingga 18 persen dihargai Rp.48 ribu perkilogram, padahal sebelumnya mencapai Rp.50 ribu.

Sedangkan kopi yang sudah dibersihkan dan siap eksport di atas Rp.50 ribu perkilogram dan kopi asalan menurun di bawah Rp.50 ribu perkilogram.

Sementara dari Aceh Tengah, pendapat lainnya disampaikan Rahmah Ketiara, eksportir kopi yang memiliki gudang kopi di Kampung Umang, KecamatanBebesen Kabupaten Aceh Tengah. Dia menyebutkan harga kopi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah sama, kalaupun berbeda hanya sedikit. Itupun karena beban transportasi.

“Untuk harga gabah kopi saat ini Rp.22 ribu perkilogramnya, sedangkan asalan Rp.45 ribu perkilogram. Untuk kopi yang sudah bersih atau siap di eksport turun pada angka Rp.54 ribu perkilogram.

Menurut Rahmah, turunnya harga tersebut kemungkinan akibat kualitas kopi yang belum baik dan pengaruh ekonomi global saat ini.

Seperti yang dihimpun Lintas Gayo dari beberapa sumber, pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures pada bulan Juni 2011 lalu, harga kopi arabika berjangka tampak mengalami penurunan signifikan. Penurunan itu didorong oleh kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi global. Melemahnya sebagian besar harga komoditas turut menjadi sentimen pasar terhadap lemahnya harga kopi arabika.

Harga kopi berjangka di pasaran internasional untuk penyerahan Juli 2011 lalu ditutup pada level harga US$2,579 per pounds atau melemah sebesar 0,0475 dari harga sebelumnya. Perkembangan harga kopi sangat tergantung dengan harga pasaran luar negeri. Bila harga pada pasaran internasional naik otomatis berdampak ke pedagang pengumpul dan petani demikian juga sebaliknya.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran 2.5 – 2.8 dolar per pon.

Sementara itu. kinerja ekspor Kopi Indonesia pada April 2011 kurang menggembirakan. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), volume ekspor kopi Indonesia sepanjang April kemarin sebanyak 420.000 ton. Jumlah ini turun 25% ketimbang volume ekspor bulan sebelumnya yang sebanyak 560.000 ton akibat berkurangnya pasokan.

Produksi Kopi nasional tahun ini diprediksi akan turun 10%-20% ketimbang tahun 2010  sebanyak 600.000 ton. Prediksi itu didasarkan pada kondisi cuaca Indonesia yang masih terbilang buruk hingga penghujung semester 1 ini. Curah hujan di beberapa daerah masih tinggi sehingga pertumbuhan bunga Kopi terhambat. Ini diperparah oleh serangan hama penggerek buah Kopi yang masih menyerang perkebunan Kopi di beberapa daerah.(Aman Buge)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.