Oleh : Walia Rahman*
JANGAN Takut bila anda berbuat salah. Tapi, takutlah bila anda tidak bisa berbuat benar. Sebuah Hadits menyebutkan: “setiap manusia pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang bersalah adalah yang meperbaiki diri”. Hadits lain berbunyi: “manusia adalah tempatnya dosa dan lupa”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah diartikan ke dalam lima hal, yaitu tidak benar, menyimpang dari yang seharusnya, luput, cacat, dan kekeliruan. Bersalah artinya berbuat keliru atau melakukan kekeliruan. Pendek kata, dari segi bahasa, Salah mengandung makna negatif. Melakukan Salah berarti melakukan hal negatif. Karenanya orang berusaha menghindari tindakan negatif, seminsal mencuri, merampok, mengambil hak orang lain, mabuk-mabukan, berzina, dan sebagainya.
Perbuatan salah yang dikategorikan negatif itu pada hakikatnya mengacu pada aturan yang positif, yaitu agama, adat, maupun hukum Negara. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa perbuatan salah merupakan dari perbuatan benar? kok bisa ya?
Mari kita telaah pelan-pelan. salah adalah bagian dari jastifikasi bahwa sesuatu itu tidak benar. Sementara itu. tidak benar merupakan kebalikan dari benar. Kalau kita mengatakan satu perbuatan bahwa ”K” itu “tidak benar”, maka pada dasarnya “K” juga memiliki potesi “benar”. Minsyalnya, “air itu bersih” dan “air itu kotor”. ”Bersih” adalah sesuatu yang positif, sementara “kotor” sesuatu yang negatif.
Saya ingin megatakan bahwa berbuat salah adalah hal yang manusiawi. Manusia tidak bisa lepas dari kesalahan. Karena ketika dia benar, maka dia akan salah. Ketika dia salah, maka dia akan benar. Itulah sebabnya, Anda tidak perlu takut bila melakukan kesalahan. Karena, di balik hal salah ada Benar. Begitupun sebaliknya. Di balik perilaku kita yang benar bisa jadi ada nilai salah.
Yang terpenting bagi kita adalah, bahwa ketika kita melakukan kesalahan, maka kita harus selalu memperbaiki diri dan kian dekat dengan Allah. Sebab, Nenek moyang kita Adam dan Hawa, pun terdampar ke muka bumi kerana sebuah kesalahan. Adam adalah manusia pertama yang berbuat dosa dan kesalahan dalam sejarah manusia. Namun dari kesalahan itu, Adam dan Hawa dapat memperbaiki diri. Ia bahkan menjadi manusia mulia. Jadi, Jangan Takit Berbuat Salah Sobat! Tapi, takutlah bila kita tidak bisa berbuat benar.(kutipan cermah Ust.Gufron).(wali_bensu[at] yahoo.com)
*Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Yogyakarta