Redelong | Lintas Gayo – Sepanjang 7,5 kilo meter wilayah Kabupaten Bener Meriah dinyatakan di serobot Kabupaten Bireuen. Lokasinya di wilayah Desa Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Penyerobotan ini diungkapkan Asisten Administrasi dan Pembangunan Kabupaten Bener Meriah Tasnim Bachtiar, SH, MH kepada wartawan, Sabtu (14/10/2012).
“Masyarakat setempat bingung karena dari awal mereka tinggal di daerah itu berada di wilayah administratif Kabupaten Aceh Tengah sebelum dimekarkan.Setelah mekar, mereka menjadi bagian wilayah Kabupaten Bener Meriah. Lalu Bireuen menyerobot wilayah Bener Meriah sepanjang 7, 5 KM ,” ungkap Tasnim Bachtiar.
Dijelasksan Tasnim, pihaknya telah mengukur perbatasan tersebut dengan Pemkab Aceh Tengah, serta lima titik koordinat sudah ditemukan dan ditentukan. Berdasarkan titik perbatasan itu nantinya pihak Bener Meriah akan menuangkannya ke dalam surat dan akan mengajukan keberatan kepada Provinsi dan Bireuen.
Ini semua, lanjutnya, sesuai dengan Qanun nomor 02 tahun 2002, batas Desa Pantan Lah adalah Karang Ampar, dan telah ditemukan sebanyak 5 titik kordinat. Batas-batas Bener Meriah jika dilihat dari sebelah utara adalah Kuala Sirep, selatan Sungai Pesangan, timur Kuala Gelengang, barat Gunung Opat Sagi. Serta ada dua koordinat lagi yang belum ditentukan Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Di tempat terpisah, Ketua DPRK Bener Meriah, Nasir AK saat dikonfirmasi mengatakan persoalan perbatasan harus segera diselesaikan. “Persoalan ini jangan sampai ber larut-larut, terlebih masyarakat setempat sudah berkali-kali melaporkannya ke pihak eksekutif bahwa telah terjadi penyerobotan perbatasan,” kata Nasir.
Diakuinya, pihaknya telah menugaskan sejumlah anggota dewan turun ke lokasi. Namun sebaliknya, masyarakat setempat saat dikonfirmasi menyanggah jika ada anggota DPRK yang turun melihat perbatasan ke daerah mereka.
Hingga berita ini diturunkan, dari pantauan wartawan dan dari keterangan sejumlah sumber masyarakat setempat. Pemkab Bireuen saat ini sedang melakukan aktifitas pembukaan lahan di wilayah tersebut. Membuka lahan untuk sawah baru serta membuat perkebunan baru dengan menurunkan sejumlah alat berat. (Tim)
