MEREGUK KOPI DI PUNCAK GEDUNG DBP
LK.Ara
Mereguk kopi di puncak gedung DBP hari itu
Sambil nonton baca puisi dunia Numera
Alangkah nikmat
Kopi lezat
…Baca puisi hidmat
Para penyair datang dari tujuh negara
Semua menampilkan suara
Jerit derita
Dan suka cita
Ditampilkan dalam nyanyian
Dalam hentakan
Dalam senandung
Tentang bumi yang murung
Kadang dalam gelak
Yang menghentak
Dunia yang marak
Berpacu pada kemajuan
Gedung gedung pun beradu tinggi
Ingin menggapai awan
…Baca puisi hidmat
Para penyair datang dari tujuh negara
Semua menampilkan suara
Jerit derita
Dan suka cita
Ditampilkan dalam nyanyian
Dalam hentakan
Dalam senandung
Tentang bumi yang murung
Kadang dalam gelak
Yang menghentak
Dunia yang marak
Berpacu pada kemajuan
Gedung gedung pun beradu tinggi
Ingin menggapai awan
Tiba tiba ingatan
Melayang ke kampung halaman
Dimana kebun kopi sangatlah luas
Seluas mata memandang
Lembah dan bukit menghijau
Hijau daun kopi
Lembah dan bukit kemilau
Kemilau daun kopi
Sinar matahari pun selalu rindu
Rindu sepenuh rindu
Datang setia mencumbu
Hanya aku pun teringat pula
Pada nasib petani kopi
Masih tersaruk saruk di antara batang kopi
Terbungkuk bungkuk dibawah riap daun kopi
Lelah memetik kopi
Dan tak memetik hasil
Dengan harga yang terpuji
KL – Banda Aceh, Okt 2012.
– DBP – Dewan Bahasa dan Pustaka
—
LK. Ara, lahir di Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937; Setelah menamatkan sekolah dasar dan menengah di kota Takengon, Aceh Tengah, dia kemudian menetap di Medan dan bekerja di beberapa media cetak. Penyair yang telah melahirkan puluhan judul buku dan diterbitkan oleh berbagai penerbit di Indonesia ini, sekarang bermukim di Banda Aceh.