Yatim Piatu di Aceh Tengah Dibekali Ilmu Menjahit

Takengon | Lintas Gayo – Baitul Mal Kabupaten Aceh Tengah akan mendidik dan melatih para anak yatim piatu di daerahnya dalam bidang jahit menjahit. Hal ini didasari keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi yatim piatu, khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Menurut Kepala Baitul Mal Aceh Tengah, Drs. Tgk. H. Mahmud Ibrahim, para anak yatim piatu ini akan dilatih menjahit selama tiga bulan penuh. Sebagai langkah awal, pada tahap ini akan dilatih sebanyak 30 orang terlebih dahulu.

“Pada tahapan ini akan diikuti oleh 30 orang,” ujar Kepala Baitul Mal Aceh Tengah, Drs. Tgk. H. Mahmud Ibrahim, disela-sela acara pembukaan pelatihan tersebut, Senin (19/11/2012) lalu di media center Baitul Mal setempat.

Mahmud mengatakan peserta pelatihan lebih diutamakan bagi yatim piatu yang yang berasal dari keluarga miskin dan telah putus sekolah, sehingga pelatihan menjahit dapat menjadi bekal pribadi dan jalan untuk mencari nafkah serta menghidupi keluarga nantinya.

“Sudah banyak yang berhasil dari pelatihan menjahit ini,” tutur Mahmud, yang mencontohkan beberapa orang telah berhasil dan berdikari memiliki usaha menjahit sendiri.

Pelatihan menjahit yang dilaksanakan ini, menurut Mahmud merupakan salah satu dari lima program yang diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan Sumber Daya Ummat.

“Empat program lainnya adalah pemberian modal usaha, pemberian beasiswa, pemberian kebutuhan pokok dan membangun serta merehap rumah keluarga kurang mampu”, jelasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tengah yang diwakili Sekretaris Daerah Drs. H. Taufik, MM menanggapi positif gagasan Baitul Mal Aceh Tengah untuk melaksanakan pelatihan menjahit bagi yatim piatu keluarga miskin.

Hal tersebut dikatakan Taufik karena sangat besar manfaat yang akan mereka dapatkan bila memiliki keterampilan dalam menjahit. Kondisi saat ini menuntut semua orang untuk memiliki keterampilan agar dapat bangkit dari kehidupan sosial ekonomi yang kurang baik, terlebih lagi orang itu adalah yatim piatu fakir miskin.

Taufik mengharapkan kepada peserta pelatihan, untuk mengikuti materi yang diberikan dengan baik, dan jangan berpuas diri dengan pengetahuan tentang menjahit yang didapat selama pelatihan, namun harus mampu mengembangkannya.

“Melalui pelatihan menjahit ini diharapkan lahir usahawan-usahawan muda yang pada gilirannya mampu menyerap tenaga kerja,”tukas Taufik.(SP/red.04)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.