Takengon | Lintas Gayo – Warga Takengon bagian timur mengeluhkan pengaturan lalu lintas lingkar jalan Sengeda dan Pasar Inpres yang dinilai bukan bertambah baik setelah dirubahnya jalur beberapa waktu lalu oleh dinas terkait.
Alvin salah seorangnya, warga Boom Takengon, mengeluhkan sejak dirubahnya jalur satu arah dari arah Bank Aceh cabang Takengon menuju Terminal banyak terjadi pelanggaran lalu lintas dan dinilai tidak ekonomis.
“Saya kerap hampir bertabrakan dengan pengguna jalan kenderaan bermoor yang salah arah dari kawasan terminal menuju arah Bank Aceh. Ini pelanggaran lalu lintas dan sangat semrawut,” kata Alvin kepada Lintas Gayo, Jum’at (21/12/2012).
Dengan arah jalan seperti ini, menurut Alvin juga sangat merugikan masyarakat jika ingin ke arah jalan Pasar Inpres karena harus memutar kenderaan melalui Simpang Wariji dan depan Polres Aceh Tengah dengan menempuh jarak lebih dari 2 kilometer yang semestinya mungkin hanya beberapa meter.
Hal senada diutarakan salah seorang pedagang di Jalan Pasar Inpres, Fitra. “Selain tidak ekonomis, karena banyaknya kenderaan bermotor terutama becak dan kenderaan roda dua yang melanggar lalu lintas, nyaris setiap hari terjadi kemacetan diruas jalan ini,” kata Fitra.
Sementara salah seorang warga Takengon lainnya, Asep, meminta pihak terkait agar segera mencari solusi terbaik atas kebijakan pemindahan jalur jalan ini karena menurutnya sudah terbukti tidak efektif dalam pengaturan lalu lintas.
Malah, diungkapkan Asep, saat awal-awal pemindahan jalur ini sudah terjadi insiden antar warga dengan petugas pengatur lalu lintas yang dipicu karena pelanggaran lalu lintas.
“Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut, mohon segera dicarikan solusi terbaiknya,” harap Asep yang mengaku warga Belang Kolak I Takengon tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Tengah, Mirda Alimi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya hingga berita ini diterbitkan belum membalas pesan singkat dan tidak mengangkat sambungan telepon dari Lintas Gayo. (Kha A Zaghlul)
Memang dari sulu sampai sekarang penataan kota takengon tidak pernah di perhatikan secara serius.
pasar inpres,pasarbuah,pasar pakaian memenuhi ruang kota takengon,. semua nya sangat natural dari jaman ke zaman. Takengon sebaiknya melebarkan ruang lingkup kota.
dan penataan kota serta kerapian perlu jadi perhatian khusus bagi pemerintah kabupaten setempat.
minsalnya membangun pasar modern dengan lebih bersih dan rapi. bukan membiarkan para pedagang dan masyarakat menikmati tanah2 becek yang lengket serta kehujanan ketika berada di dalam pasar kebanggaan masyarakat gayo ketika ujan tiba…. cobalah untuksedikit menoleh kepenataatn kota kita. dimana monumen kota ?? dimana pusat kota ?? apakah pusat kota di terminal ?? atau di pasar bawah ?????. di mana taman kota ???? kota takengon adalah kota yang indah dan sejuk sayangnya tidak ada keseriusan pemerintah setempat untuk menata ruang kota.
semoga ama-ama ine i pemerintahen baik si kunul i DPRk. gelah nengon pora ku tata ruang kute kite ni, kune cara kati indah pora nti semeraut tu.
brezennnn š