Penggranatan Rumah Nasaruddin, Dinilai Sarat Politis


 

Banda Aceh | Lintas Gayo – Insiden penggranatan  rumah calon bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, pada Selasa, 25 Desember 2012 kemarin, dinilai sarat bermuatan politis. Mengingat ini merupakan kemenangan untuk kedua kalinya bagi Nasaruddin.

Hal ini dinyatakan seorang pengamat politik dan keamanan Aceh, Aryos Nivada kepada wartawan Rabu, 26 Desember 2012 di Banda Aceh.

Menurut Aryos, penggranatan tersebut bentuk pesan dari pihak tertentu yang tak ikhlas Nasaruddin memimpin untuk ke dua kalinya.

“Pesan lainnya pelaku ingin mengatakan  masa kepemimpinan Nasaruddin akan diganggu, kecuali dia lihai membangun komunikasi politik dan mampu merangkul  seluruh tokoh dan masyarakat sipil di Aceh Tengah,” kata Aryos.

Kata dia, kejadian itu membuktikan instabilitas politik di Aceh Tengah sangat kuat, bahkan mengarah pada keamanan yang berpotensi akan sering terjadi di kepemimpinan Nasaruddin.

Bahkan analisis Aryos, bisa jadi ini bagian dari skenario yang dilakoni oleh aktor politik untuk membuat pencitraan dari pihak tertentu yang ingin mengambil kepentingan atas daerah penghasil kopi tersebut.

”Penggranatan ini  upaya memperkuat posisi tawar dari aktor politik yang berambisi meraih kekuasaan,” kata alumni Universitas Gajah Mada (UGM) ini.

“Bisa juga sebaliknya pelaku ingin mengarahkan kepada kelompok tertentu agar dilabelkan sebagai pelaku penggranatan. Tujuannya ingin meraih simpatik dan empatik dari masyarakat,  serta ingin membangun opini masyarakat seolah-olah  Aceh Tengah tidak aman,”ujarnya.

Kata Aryos kepolisian harus tegas dan berani mengungkapkan siapa dalang dari kasus itu. “Jangan sampai institusi kepolisian, khusus Polres Aceh tengah diintervensi dan takut secara psikologi kepada pelaku,”harapnya.

Dirinya menambahkan kalau tidak diselesai, maka akan menjadi langganan dalam situasi politik di Aceh.”pelaku selalu menggunakan cara-cara disetiap polemik politik yang terjadi di Aceh, bahkan menjadi pesan pihak tertentu,” ungkapnya kembali.

Seperti diberitakan sebelumnya, penggranatan rumah Nasaruddin terjadi menyusul kekisruhan Pilkada Aceh Tengah. Dan setelah tertunda beberapa bulan, akhir Gubernur Aceh akan melantik Ir.H. Nasaruddin sebagai Bupati Aceh Tengah dengan Wakil Bupati Khairul Asmara Kamis, 27 Desember 2012 di Banda Aceh. (Tim)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.